Langsung ke konten utama

Go for it: Mari Melejit Karena Dunia Tidak Sempit!



Sejauh-jauhnya merantau, kampung akan menunggu kita, karena kalau bukan kita siapa lagi?!? #tsah Kedengarannya sok idealis ya? Tapi memang begitulah apa adanya. Setahun masa akhir kuliah, magang di perpustakaan kampus & museum. Pertengahan tahun 2009 setelah lulus kuliah, langsung pulang kampung. Aku tidak mencari pekerjaan dulu, mau menyegarkan otak dulu. Tujuh belas tahun; dari TK sampi jenjang kuliah, hidup kita sebagian besar dihabiskan untuk belajar, belajar dan belajar. Hidup perlu di refresh kan?!? :D
Selama setahun belum bekerja itu, kuhabiskan dengan melakukan beberapa hal;
1.       Baca semua buku timbunan dan kubuat reviewnya via notes facebook, multiply, dan wordpress. Inilah cikal bakal bisa berkenalan dengan pecinta buku, penulis, peri buku dan penerbit.
2.       Menonton lebih dari seratus film.
3.       Menjelajahi tempat-tempat yang kuinginkan. Salah satunya adalah menuaikan nazar skripsi; mengunjungi beberapa museum yang ada di Bandung; Museum KAA, Museum Geologi dan masih sebagainya. Aku juga ke Jogja dengan modal hasil memecahkan dua celengan koin 500-an yang terkumpul nyaris menembus Rp. 800.000.
4.       ONLINE. Dulu waktu awal-awal pulang ke Metro pas pertengahan tahun 2009 ini, susah banget buat online. Terbiasa di kosan maupun di kampus bisa online sesuka hati, di sini kalo mau online musti ke warnet. Untuk meminimalisir waktu yang terbuang, biasanya dari rumah aku sudah mencatat poin-poin penting yang akan aku lakukan; bukan sosmed, buka email, dan sebagainya. Ke warnet pun perjuangan, musti ke kecamatan lain. Belum lagi kalo udah jauh-jauh, ehhh...warnetnya penuh... :’) #HayatiLelah

Sebenarnya 2010, ketika aku diterima bekerja di perpustakaan kampus, sarana online terbuka. Sayangnya saat itu aku tidak ada waktu untuk online, karena begitu masuk, program kerjaku langsung stock opname perpustakaan tersebut; dulunya dua lokal kelas menjadi satu lantai full, ngurusin pembelian buku beserta label dan segala macamnya, otomasi koleksi bahkan sampai ngurusin tata letaknya. Istirahat pun habis untuk makan dan harus sholat berjamaah di masjid kampus, maklum kampus berlabel agama euy! :D

Baru ketika 2011, aku diterima di perpustakaan sekolah negeri aku bisa mengembangkan passionku. Pas banget 2012, PLN akhirnya masuk desaku. Di tahun itu, aku pasang internet di rumah dengan pertimbangan meski harus merogoh kocek yang lumayan dalam tapi setidaknya nggak perlu lagi ke warnet. Apalagi ketika adikku juga butuh internet.

Nah, disinilah aku menitikberatkan pada ONLINE. Dari online inilah aku bisa mengembangkan PASSION yang aku pilih; BUKU dan PERPUSTAKAAN. Berbekal notebook yang aku beli second zaman kerja di perpustakaan kampus (dan alhamdulillah sampai sekarang masih bisa dipakai meski chargernya sering banget gonta-ganti) dan handphone smartfren windows phone lungsuran adik, aku bisa mengembangkan jalan hidupku sebagai pustakawan sekolah.
 
Notebook ini jadi modal utamaku untuk menulis review buku yang nantinya aku posting via notes facebook dan wordpress. Biasanya aku menulis di MS. Word terlebih dahulu. Dan handphone menjadi penunjang buat mendokumentasikan apa yang akan aku posting; keseharian di perpustakaan yang sampai ini sudah menembus 21 album (rata-rata satu album terdiri dari 50-60 foto), buntelan buku yang sudah menembus 9 album (sudah ada 900-an buku yang aku dapatkan hasil dari mereview), dan baru-baru ini aku lagi tertarik dengan dunia kuliner dan menjelajah tempat-tempat khas daerah sendiri. Salah satu aplikasi yang kugunakan adalah PicArt, dengan menggunakan aplikasi ini, aku bisa menyatukan beberapa foto dalam satu frame di suatu kegiatan di sosmed. Jadi lebih praktis kan? ;)


Berkat twitter sempat jadi banci kuis di tahun 2011-2013 dan jadi kenal Emak Gaoel juga awalnya lewat twitter. Tahun ini, membuat khusus twitter khusus perpustakaan sekolah yang berdampak positif, salah satunya adalah klub buku sekolah digandeng untuk bekerjasama dengan sebuah penerbit mayor untuk tiga proyek buku sekaligus; yaitu bedah buku, film adaptasi novel, dan event bebas. 

Ada juga beberapa karya murid yang di upload via youtube berupa film pendek bertema perpustakaan, sebagai ladang promosi perpustakaan.



Nah, berkat inilah aku ikut kompetisi Lomba Pustakawan Berprestasi Terbaik 2015 Tingkat Provinsi meraih Juara 1 dengan beberapa tahapan seleksi, yang salah satunya membuat karya tulis, aku mengambil tema ‘Promosi PerpustakaanMelalui Media Sosial’. Bulan lalu pun aku di undang ke Banten sebagai salah satu pembicara dalam Seminar ‘Promosi Perpustakaan dari Sudut Pandang Pustakawan.”

Mudah-mudahan ke depannya bisa memiliki website khusus perpustakaan sekolah. Go for it: Mari Melejit Karena Dunia Tidak Sempit! ;)


Tulisan ini diikutsertakan dalam

Blog Competition, Go For It with Blog Emak Gaoel

http://www.emakgaoel.com/










Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Tornado Girl 2

Ini adalah drama Cina tahun lalu. Diadaptasi dari novel, dengan penulis yang sama. Meski episodenya luamyan banyak, ada tiga puluh enam, niat nonton ini demi liat Ji Chang Wook :D #BelumBisaMoveOn