Jadi gini, dunia sosmed heboh dengan selebram; Awkarin yang juga
seorang vlogger yang mengunggah video patah hatinya ke youtube. Ya ampun
maaakkk..zaman dulu aja kalo jatuh cinta khawatir banget kalo sampe ada temen
yang tahu, karena biasalah gosip anak sekolah, satu teman yang tahu nantinya satu
sekolah bisa jadi tahu juga, dan bakal jadi rahasia umum.
Sebenarnya remaja labil sudah ada dari dulu. Bedanya kalo dulu belum ada sosmed, sekarang banyak banget pilihan sosmed yang terkadang bisa menjadi boomerang bagi diri sendiri. Beruntunglah yang masa ababilnya belum ada sosmed, jadi masa-masa culun nggak terdokumentasi dan terekspos secara terbuka kayak sekarang ini x))
Zaman sekarang yang serba instan ini, sedikit-sedikit di upload, sedikit-sedikit dijadiin status, sedikit-sedikit kegiatan direkam, dan seterusnya. Aku juga gitu sih, bedanya yang aku share di sosmed hanya seputar kegiatan perpustakaan dan dunia baca. Manfaatnya adalah tanpa disadari apa yang kita upload di sosmed nantinya akan membentuk personal branding.
Zaman sekarang yang serba instan ini, sedikit-sedikit di upload, sedikit-sedikit dijadiin status, sedikit-sedikit kegiatan direkam, dan seterusnya. Aku juga gitu sih, bedanya yang aku share di sosmed hanya seputar kegiatan perpustakaan dan dunia baca. Manfaatnya adalah tanpa disadari apa yang kita upload di sosmed nantinya akan membentuk personal branding.
Jadi, kalau suka share berita-berita hoax yang menyangkut
SARA, bisa dipastikan kurang piknik. Ada juga yang udah nggak abegeh lagi
bahkan sudah menikah pun tanpa disadari mengumbar aibnya sendiri, misalnya lagi
berantem ama pacar, berantem ama suami, berantem ama mertua pun di jadiin
status. Duhhh..yang begini pasti kurang piknik pangkat dua x)) #MendingUnfriendSajalah
Balik ke kasus Awkarin. Nah, Awkarin ini adalah representasi
remaja dedek-dedek gemes labil zaman sekarang yang banyak kita temui di
kehidupan nyata. Kurang lebih enam tahun bekerja di sekolah menengah ke atas,
aku bisa menemukan banyak sekali Awkarin-awkarin di luaran sana; eksis dengan
followers segambreng meski minim prestasi. Dan yang bikin takjubnya lagi,
remaja tipikal ala-ala Awkarin ini; kalo ngomong segala macam hewan yang ada di
kebun binatang muncul, tatoan, ngerokok, dan nggak malu berpose mesra dengan
pasangannya yang seakan-akan jodohnya sampai mati ini justru menjadi patokan
atau idola. Karena bagi remaja seumurannya, apa yang dilakukanya itu keren. Misalnya,
pose mesra dengan pasangannya itu bikin iri teman-temannya. Bagi kebanyakan ababil, apa yang dilakukan Awkarin bersama (mantan pacarnya) Gaga adalah relationship goals.
Yang lucunya adalah seringkali aku menemukan murid yang putus pacaran biasanya akan menghapus semua foto yang pernah di upload bersama pasangannya. Ada juga yang (mungkin capek menghapus banyak foto berdua dengan sang mantan) sampai rela menutup akun lama, kemudian membuat akun baru, begitu seterusnya. Pacar baru, selalu akun baru, capek amat hidup x))
Yang lucunya adalah seringkali aku menemukan murid yang putus pacaran biasanya akan menghapus semua foto yang pernah di upload bersama pasangannya. Ada juga yang (mungkin capek menghapus banyak foto berdua dengan sang mantan) sampai rela menutup akun lama, kemudian membuat akun baru, begitu seterusnya. Pacar baru, selalu akun baru, capek amat hidup x))
Tak jarang jika murid yang telat mengembalikan buku atau
menghilangkan buku di perpustakaan, biasanya akan aku sindir ala-ala baper
gini:
Murid: “Bu, jangan marah ya. Buku yang aku pinjem ilang
entah ke mana.”
Me: “Trus, nggak kamu cari? Pacar ilang nggak ngabarin
setengah jam aja kamu cari kan?
Murid lain: “Bu, bukuku kayaknya ketuker deh. Jangan marah
ya, Bu.”
Me: “Kalau pacar kamu ketuker ama punya temenmu, kamu marah
nggak?!”
Ada yang lucu lagi:
Murid lain lagi: “Bu, aku pinjam barcode scannernya donk!”
Me: “Buat apa? Kan di perpus cuma punya satu.”
Murid lain lagi: “Buat ngebarcode pacar aku biar nggak diambil ama
yang lain.”
Pasca kelulusan SMA beberapa bulan lalu, ada beberapa siswa
yang kelulusannya ditunda dengan alasan nilainya masih ada yang kurang. Biasanya
mereka meremehkan ujian praktek. Takut ama gurunya atau takut karena nggak
ngerti ama materi ujiannya. Satu per satu yang nilainya kurang tersebut datang
ke sekolah untuk perbaikan karena mereka takut jika ijazahnya nggak keluar. Tapi
sampai sekarang ada dua murid yang masih belum ada inisiatif untuk perbaikan. Salah
satunya siswi perempuan. Dihubungi pihak sekolah sampai ke teman-temannya pun
diabaikan, tapi IG up date terus donk... x))
Balik ke kasus Awkarin, kenapa bisa remaja belasan tahun
merasa hidupnya menderita saat patah hati? Pertama,
pacaran yang kebablasan. Sudah bisa dipastikan remaja yang seperti ini,
terutama dari sisi perempuan ada hal-hal yang terenggut darinya. Kedua, karena hampir tiap hari waktunya
hanya dihabiskan dengan sang pacar, pacar dan pacar, jadi nggak punya waktu
dengan teman atau sahabat. Mungkin remaja yang eksis di dunia maya dengan
segambreng followers akan banyak yang nge-LIKE apa pun yang dia upload, tapi
apalah artinya jika saat memiliki masalah dia merasa sendiri, merasa
kesepian?!? Ketiga, pengaruh
lingkungan dan keluarga.
Tiga tahun yang lalu di sekolah ada murid cowok yang depresi
karena patah hati. Benar-benar depresi, nggak nyambung kalau diajak ngomong,
suka tiba-tiba ngamuk, pokoknya bikin takut teman-temannya. Dulu kalau nggak ke
lapangan olahraga pas bukan futsal yang merupakan hobinya, dia akan ngambek dan
pasti ngendon ke perpustakaan. Setiap dia datang, yang ditanyakan adalah Naruto
terbitan terbaru, mungkin dianggapnya Naruto keluar edisinya tiap hari macam
koran yang terbit harian x)) Pas awal-awal takut banget ama dia, takut ngamuk
tiba-tiba di perpus, tapi diajari ama bapak guru di sekolah, jika dia datang ke
perpustakaan anggap saja seperti murid normal lainnya. Nasehat bapak guru
tersebut manjur banget, jika murid ini dianggap biasa, dia nggak pernah
neko-neko. Dan buah dari kesabaran serta peran lingkungan sekolah dan keluarga,
perlahan dia bisa sembuh dan akademiknya pun naik tajam, alhamdulillah tahun
ini dia lulus. Ya, lingkungan dan keluarga memang sangat berpengaruh besar
dalam perkembangan remaja.
Awkarin ini sebenarnya remaja yang potensial banget, banyak
endorse yang berdatangan. Belum lagi vlognya yang ramai dikunjungi tentunya
menambah pundi-pundi uang jajannya. Lumayan tuh bisa ditabung buat bekal
kuliah, apalagi Awkarin baru saja lulus SMA.
Di video patah hatinya ada banyak pesan tersimpan yang bisa
kita jadikan pelajaran;
1.
Patah hati memang perih, tapi bukan berarti
patah hati membuat hidup kita perih terus-terusan.
2. Ketika kita terjatuh, yang menjadi semangat dan
pemompa hidup adalah teman-teman terdekat. Apalah arti banyak followers di
sosmed jika di dunia nyata merasa kesepian.
3. Karena apa pun yang kita tanam, suatu hari kita
akan menuai hasilnya. Kalau yang kita tanam baik, hasilnya akan baik juga. Begitu
pula sebaliknya.
4. Jangan gegabah share apa pun di sosmed, karena
bisa bumerang bagi kita sendiri. Mungkin sekarang nggak kepikiran, tapi nanti
kalo sudah memasuki dunia kerja, siapa sangka relasi atau atasan kita akan
membaca atau iseng stalk akun kita.
5. Segala kekinian atau hal-hal yang berbau gaul
nggak akan terpakai jika sudah lewat masa remaja. Waktu yang dihabiskan hanya
untuk mengeksiskan diri tanpa prestasi hanyalah sia-sia. Padahal hal-hal
kekikinian yang positif ada banyak loh, misalnya kita suka makan bisa endorse
tempat nonkrong atau kafe yang nantinya bisa dapat voucher makan gratis, yang
fotogenik bisa banget di endorse olshop lumayan kan bisa baju up to date tanpa
perlu merogoh kocek sendiri, yang hobi jalan-jalan bisa banget jadi duta
wisata, dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa kita ambil lewat
sosmed.
Berikut link video Karin 'Awkarin' Novilda tentang patah hatinya itu:
Mbak tapi Karin ini pintar lho menurut berita ini http://www.tanjungpinangpos.co.id/2013/69353/sekuat-tenaga-hindari-facebook/
BalasHapusKarin memang pintar, jadi seharusnya kepintarannya itu yang ditonjolkan :))
Hapussetuju sekali dengan ucapan mba luckty, yg jadi masalah adalah yg ditonjolkannya itu "hal" yg lain ya mba...
HapusIya banget... :))
HapusUmur segini memang kalo patah hati rasanya kiamat yaa.. Hehehe.
BalasHapusIyess banget, sering banget nemu drama kayak gini kalo kerja di SMA :D
HapusKalo di SD apa juga sering nemu drama kayak gini, Mbak? :D
ga nyangka aw karin dibahas juga disni kak >< yaaa begitulah kalau masa remaja terlalu memikirkan cinta-cinta yang cuma cinta monyet, seharusnya kita sebagai perempuan bisa sadar kalau masa remaja itu bukan hanya soal cinta, karena menurut cowok-cowok normal di luar sana mereka hanya akn benar-benar memperjuangkan cintany saat mereka sudah bisa meraih sukses dalam hidup mereka *dikutipdaribanyaktemancowokku*
BalasHapusWkwkwk...habisnya neghits banget dibahas ama murid-murid unyu... x))
HapusSebenernya seringkali nemu remaja macam awkarin ini di dunia nyata. Bedanya, awkarin lebih terekspos karena punya banyak followers :))
Saya ucapkan Terimakasih kepada pembuat artikel ini, artikel ini sangat bermanfaat dan tentu saja
BalasHapusberisi informasi yang sangat bermanfaat untuk semua pembaca di blog ini. Update terus dan tetap semangat gan.
Sukses selalu untuk Anda kunjungi web kami di www.salampoker.com
Terima kasih udah mampir ke blog :))
HapusSaya heran sama remaja sekarang. Saya heran sama Awkarin... dalam otaknya tuh mikirin apa sih?
BalasHapusYang terbaru mbak, bukan maksud gosip, dari suami, katanya banyak cewek sekarang gila-Gila. Begituan sama pacarnya terus diupload ke YouTube. Sakit jiwa man??
Makanya... apapun agamanya, aku yakin gada yang namanya menghalalkan zina. Begituan sebelum menikah, ya ada kemungkinan kena gangguan kejiwaan... aduh mbak, ngeri banget....
Awkarin belum tenggelam, muncul Anya Geraldine yang perilakunya sebelas dua belas kayak Awkarin. Dan memang yang bikin ngeri adalah mereka menjadi semacam role model bagi remaja-remaja sekarang ini x))
HapusFenomena yang bikin nyesek hiiks, remaja potensial tapi bikin contoh gak baik.
BalasHapusSekarang followers instagramnya udah tembus satu juta x))
Hapus