Langsung ke konten utama

Pesona Anies Baswedan



Mungkin pas zaman aku sekolah, selain menghapal Pancasila dan UUD 1945, mengingat nama-nama menteri tentunya sudah menjadi hapalan wajib di luar kepala. Kini, aku hanya sanggup menghapal nama beberapa menteri yang eksis saking banyaknya menteri yang ada. Jadi teringat sebuah lelucon jika main catur, Indonesia bakal menang karena paling banyak menterinya x))
Setelah seminggu lalu heboh dengan kasus dedek Awkarin, tentunya minggu ini tema #reshuffle yang bakal menjadi trending topic di semua media cetak maupun online.  Sejujurnya, dari semua menteri yang ada dalam pemerintahan sekarang, hanya ada dua menteri yang melekat dalam ingatanku karena wujud kerja nyatanya. Selain Bu Susi Pudjiastuti yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai menteri paling nyentrik itu, tentu Bapak Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menjadi favorit.

Sebagai orang yang bekerja di balik layar dunia pendidikan alias sebagai tenaga kependidikan, sangat terasa sekali dampak dari sistem pendidikan di bawah pimpinan Bapak Anies Baswedan. Berikut beberapa terobosan skistem pendidikan yang sedang dan sudah beliau lakukan: 

1.       Pendidikan Karakter
Membentuk anak yang pintar dan paham teknologi sekarang ini lebih gampang ketimbang mendidik anak yang memiliki sopan santun dan budi pekerti yang tinggi tidak hanya kepada orangtua, tapi juga kepada guru, sesama teman dan lingkungan sekitar. Di sinilah pentingnya program pendidikan karakter yang nantinya akan membentuk anak dengan pribadi dengan pengajaran nilai kejujuran, kedisiplinan dan kesopanan. Karena apalah arti pintar atau berotak cerdas jika tidak memiliki budi pekerti yang tinggi. Selain sekolah, peranan orangtua menjadi kunci penting dalam pendidikan karakter sang anak.
 
2.       #UNJujur
Masih mengacu pada poin pertama, di UN tahun ini pemerintah bukan menitikberatkan kepada nilai sang anak. Selama ini kita salah kaprah dengan mengintimidasi anak dengan tuntutan nilai tinggi, dan yang dampaknya sangat membebani anak kemudian sang anak mencari jalan pintas untuk mendapatkan nilai tinggi dengan cara apa pun termasuk membeli kunci jawaban saat ujian. Nilai kejujuran lebih penting, karena apalah arti nilai tinggi tapi membohongi diri sendiri dan tidak mengenal yang namanya proses belajar. Karena sukses instan hasilnya akan berbeda dengan sukses yang penuh kerja keras. Membahas UN, banyak gebrakan baru dalam sistem pendidikan era Bapak Anies Baswedan, beberapa diantaranya; UN bukan lagi penentu kelulusan yang artinya anak tidak lagi terbebani dengan nilai harus tinggi, terbukti di sekolah aku bekerja, nilai rata-rata UN memang anjlok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tapi bisa dikatakan tahun inilah tahun nilai termurni para peserta UN. Kedua, adanya Ujian Nasional Perbaikan bagi mereka yang kurang puas dengan nilai yang sudah didapatkan dan tidak dipaksakan. Dan yang ketiga adalah adanya reward bagi sekolah yang jujur dan jauh dari kecurangan selama UN berlangsung. Jadi, tidak hanya anak, tapi sekolah juga dituntut untuk jujur. Good joob, Bapak Menteri!


3.       Stop bullying & perploncoan
Baru di tahun inilah semua sekolah tidak boleh lagi mengadakan MOS ataupun sistem bullying/ perploncoan dan sebagainya. Tahun ini diganti menjadi MPLS; Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Setiap anak baru di sekolah tidak lagi repot menggunakan atribut yang tidak penting, tidak ada lagi bentakan dari kakak kelas, dan orangtua tidak perlu cemas mengurusi tetek bengek perlengkapan anak memasuki sekolah baru. MPLS sesuai judulnya lebih ditekankan pada pengenalan lingkungan sekolah; bagaimana sistem belajar di sekolah baru, mengenalkan guru-guru dan staf karyawan kepada anak, mengenalkan sarana sekolah seperti perpustakaan, dan yang paling penting adalah sekolah harus dianggap sebagai rumah kedua, bukan lagi sebagai tempat yang menakutkan bagi anak, apalagi terkekang seperti di penjara. Program Hari Pertama Sekolah mungkin terkesan biasa, tapi dampaknya akan terasa luar biasa bagi anak yang baru masuk sekolah maupun orangtua.




4.       Budaya literasi di sekolah
Tepat setahun lalu, bapak Menteri meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah “Bahasa Penumbuh Budi Pekerti”. Kegiatan literasi tentunya diharapkan pada kegiatan membaca, tetapi juga dengan kegiatan menulis, mendiskusikan atau menuliskan resensi apa yang sudah dibaca. Jadi sebuah buku tidak hanya sekedar dibaca, tapi juga dipahami. Beberapa di sekolah bahkan sudah menerapkan program membaca 15 menit buku bacaan sebelum masuk jam pelajaran. Suka banget dengan program ini. Dulu sempat gagal paham ama guru yang menganggap novel adalah suatu yang harus dihindari di sekolah, dan aku sempat ditegur karena perpustakaan kini banyak sekali novel karena dianggap membaca novel adalah hal yang sia-sia. Nah, melalui program ini pas banget membuka mata untuk guru-guru yang pemikirannya masih konvensional, bahwa belajar itu tidak harus dengan membaca buku pelajaran semata, dari novel juga banyak hikmah atau manfaat yang bisa didapat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hidup butuh piknik, dan salah satu piknik yang paling murah untuk merefresh otak adalah dengan membaca buku-buku ringan, novel salah satunya. Bapak Anies Baswedan pernah berkata; "Para pustakawan hadir bukan untuk mengelola buku, tapi menjadi simpul-simpul kegiatan literasi."

Terima kasih Bapak Anies Baswedan atas dedikasi 20 bulan ini untuk dunia pendidikan, dan aku berharap serta yakin Bapak masih akan berada di jalur memajukan pendididkan Indonesia. Pesan Bapak Anies Baswedan mengingatkan kita semua bahwa tanggung jawab kita besar sekali dalam iuran memajukan pendidikan dan kebudayaan.



Komentar

  1. Semoga pengganti Pak Anies ini bisa membawa angin segar khususnya di dunia pendidikan Indonesia :)

    BalasHapus
  2. Sebagai Mendikbud, Pak Anies ini memang keren banget ya. Right man on the right place pisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi aku malah kecewa pas dia nyalon gubernurnya, harusnya nanti aja buat pemilihan presiden berikutnya :')

      Hapus
  3. Dapatkan Jutaan Rupiah Dengan Cuma Cuma
    Hanya Di sumoqq.com
    Real Website Real Player, Real Winner
    Silahkan Buktikan dan Bergabung Bersana kami
    Dan Raih Bonus Extra Jumbo :
    - Bonus Extra Jumbo Rollingan
    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    CS Ramah & Profesional Siap Melayani 24 Jam
    Proses Transaksi Di Jamin Super Cepat
    Kartu Bagus (Easy To Winn)
    Support 6 Bank Local
    Minimal Deposit & Withdraw 15Rb
    Jangan Mikir Lagi Bos !!
    Jalan dan Kesempatan Sudah Ada Di Depan Mata
    Jangan Sia2 Kan Kesempatan Yang Ada bos !!
    Ingat Bahwa Kemenangan Ada Di Pilihan Anda.
    Jadi Jangan Sampai Salah Pilih Situs
    Ingin Jadi Jutawan SumoQQ(dot)com Solusimya !!
    Hub kami Untuk Info Lebih Lanjut :
    Skype : SumoQQ
    Fb : SumoQQ
    BBM : D8ACD825
    Line : SumoQQ
    WA : +855 96 497 3259
    Link Alternatif :
    www(dot)SumoQQ(dot)net
    www(dot)SumoQQ(dot)info
    www(dot)SumoQQ(dot)org
    Join Sekarang !! Kami Tunggu Kehadiran Para Calon Jutawan

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Tornado Girl 2

Ini adalah drama Cina tahun lalu. Diadaptasi dari novel, dengan penulis yang sama. Meski episodenya luamyan banyak, ada tiga puluh enam, niat nonton ini demi liat Ji Chang Wook :D #BelumBisaMoveOn