Tahu drama ini karena pernah liat di sosmed Mbak Lea Citra, penulis novel yang merekomendasikan drama ini. Bertema keluarga. Entah kenapa, pas liat sinopsinya langsung tertarik. Meski nggak pasang ekspetasi tinggi, apalagi kayaknya jarang yang bahas drama ini, ternyataaaa...sukaaa bangeettt.. :*
Bercerita tentang sepasang suami istri yang sudah menikah selama belasan tahun, harus mengalami ujung tombak pernikahan; perceraian. Masing-masing merasa hidup mereka sudah tidak sejalan lagi. Dramanya tidak menggurui. Dari sekian banyak drama yang aku tonton, kayaknya baru drama ini yang membumi alias permasalahan yang diangkat sehari-hari banget dan juga biasanya kalo drakor lain akan berakhir pada pernikahan, justru drakor ini dimulai dengan perceraian.
Adalah Ma Jin Joo yang memutuskan nikah muda setelah lulus kuliah. Pasca menikah, hidupnya hanya seputaran sumur, dapur dan kasur. Dia keliatan depresi dengan kegiatan sehari-hari yang monoton ini. Ditambah lagi memiliki suami dengan gaji yang pas-pasan. Apalagi mereka sudah memiliki anak, yang artinya pengeluaran mereka lebih banyak. Sementara itu dia menuntut suaminya itu lebih dari keadaan mereka yang sekarang. Puncaknya adalah saat suaminya lupa akan tanggal pernikahan mereka.
Sedangkan suami Ma Jin Joo, Choi Ban Do, hanyalah semacam sales obat yang harus bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Belum lagi, di tempat kerja sering direndahkan. Selama ini dia menahan diri diintimidasi atasannya demi bisa mendapatkan pekerjaan, tapi nasib baik tak kunjung datang. Puncaknya saat di tempat kerja ada masalah, istrinya meminta pisah, makin ruwetlah hidupnya :') #PukPuk
Sebel banget ama Dokter Park, atasan Choi Dan Bo ini, orangnya picik banget. Dan memang ada banget orang tipikal kayak dia di dunia nyata. Pengen kepruk rasanya, mukanya mengingatkan akan seseorang x))
Hati-hati dalam berkata-kata, karena alam akan berkonspirasi mengabulkan permintaan kita. Di saat masa-masa kritis, mereka merasa menyesal telah menikah dan ingin kembali saat muda sebelum menikah. Siapa sangka keinginan itu terkabulkan. Mereka bertemu di masa lalu, tepatnya 18 tahun lalu, saat mereka baru memasuki masa kuliah.
Jadi, kita akan diajak untuk melihat kehidupan mereka di masa lalu. Ya, hanya mereka berdua. Karena yang lainnya adalah orang-orang di masa lalu. Kita akan menonton dengan setting kehidupan kampus di akhir 90-an. Ini tahun di mana aku masih SD x))
Suka dengan pertemanan Ma Jin Joo dan sahabat-sahabatnya:
Suka juga dengan pertemanan Choi Ban Do dan sahabat-sahabatnya:
Ngakak banget pas adegan perploncoan ini. Hukuman mereka akan dihentikan jika ada perempuan yang masuk. Jurusan Teknik Sipil di kampus mereka hampir 100% mahasiswanya laki-laki semua, jadi bisa dipastikan tidak ada perempuan yang bakal masuk kelas mereka. Mereka sudah bahagia saat ada bayangan perempuan dengan rambut panjang melintasi dari jendela kelas mereka, ternyataaaa..... x))
Tingkah polah Go Dok Jae, sahabat Choi Ban Do ini memang suka bikin sakit perut. Ada aja tingkahnya, sengklek banget anaknya x))
Baik Ma Jin Joo maupun Choi Ban Do kembali ke masa lalu, berharap mereka bisa memilih kehidupan yang bisa membawa mereka lebih baik di masa depan. Jika Ma Jin Joo menerima cinta Jung Nam Gil, kakak kelasnya yang udah tjakep, kaya pula ini, sedangkan Choi Ban Do mengejar cinta pertamanya, yaitu Min Seo Young, dari Jurusan Tari.
Waktu Choi Ban Do beliin sepatu buat Min Seo Young, sweet banget ini:
Choi Ban Do juga mengompori Min Seo Young untuk mencoba makanan enak, padahal Min Seo Young harus diet untuk performanya yang selalu maksimal dan di urutan atas nggak pernah bergeser. Nggak cuma itu, Choi Ban Do seakan mendobrak kehidupan Min Seo Young yang lempeng banget karena selama ini hidupnya hanya seputar balet, balet dan balet. Padahal dia menyukai musik hip hop. Min Seo Young ini representasi remaja yang melakukan suatu hal sebenarnya hanya untuk menyenangkan orangtua yang selalu menuntutnya untuk menjadi sempurna.
Sementara Ma Jin Joo akhirnya bisa dekat dengan kakak kelas yang dulu pernah ditolaknya.
Epik banget ketika Jung Nam Gil dikira sopir taksi x))
Jadi perempuan jangan gampang GR, kalo ada cowok muji kamu cantik, bisa jadi dia adalah sales yang sedang mempromosikan barang dagangannya x))
Percayalah, kaos couple adalah alay detected yang sudah ada sejak dulu. Tapi lebih epik saat dua cowok pake kaos sama, warna pink pula, udah cem kayak pasangan hombreng gegara mereka kekeh mau kaos samaan ama Ma Jin Joo, dan akhirnya Ma Jin Joo yang ngalah untuk nggak pake kaos ini x))
Lumayan banyak adegan di perpustakaan. Mulai dari horor sampai romantis. Kasih yang horor dulu. Jadi pas episode keempat, angkatan Ma Jin Joo mendapat tantangan dari kakak kelas mereka untuk menemukan sebuah amplop merah di perpustakaan referensi fakultas mereka yang terkenal horor. Selama ini belum ada satu pun yang berhasil menjalankan misi ini. Siapa sangka jika Ma Jin Joo mencoba tantangan ini:
Aih...udah berhasil menjalankan misi, ada insiden di perpustakaan. Untung ada kakak angkatan yang tanggap, siapa lagi kalo bukan Jung Nam Gil x))
Nih, ada scene di mana Ma Jin Joo nyari buku di perpus nggak ada ternyata udah dipinjem duluan ama Choi Ban Do.
Kalo ini ada scene meski norak-norak bergembira, tapi sweet juga kok, wkwkwk... :D Saat Choi Ban Do masih pedekate ama Ma Jin Joo x))
Pemeran Choi Ban Do (Son Ho Jun) dan Ma Jin Joo (Jang Na Ra) sama-sama berakting jempol. Natural banget. Bisa ya berperan jadi remaja umur dua puluhan dan juga berperan mendekati umur empat puluhan. Mereka total banget bisa nangis kejer tapi juga bisa ketawa ngakak.
Selain membahas sepasang kekasih dan sahabat-sahabatnya juga membahas keluarga. Suka banget ama ibunya Ma Jin Joo. Ya, kehidupan Ma Jin Joo delapan belas tahun lalu, masih memiliki orangtua lengkap, karena itu dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berdekatan dengan ibunya. Ibu Ma Jin Joo meski nggak feminim, tapi jiwanya keibuan banget; perhatian dan tulus kasih sayangnya buat anak-anaknya, seperti membuat jus wortel tanpa diblender tapi diparut, membawakan bekal nasi kepal ikan teri untuk anaknya sarapan, dan masih banyak lagi. Tapi yang paling nyess pas ibunya bilang bahwa Ma Jin Joo bisa hidup tanpa ibunya tapi tidak bisa hidup tanpa anaknya. Ini namanya belajar untuk melepaskan dan ikhlas.
Oya, satu lagi pesan ibunya Ma Jin Joo yang juga dalem banget. Di dalam pernikahan tidak selalu melulu menyukai pasangan kita, seperti ibunya Ma Jin Joo ternyata juga penah sebal ama ayahnya Ma Jin Joo, begitu juga sebaliknya. Ini menjadi pembelajaran buat Ma Jin Joo di masa datang bahwa tidak ada pasangan yang sempurna karena kita sebagai manusia pun tidak sempurna. Ma Jin Joo kerap menuntut ini itu pada Choi Ban Do, padahal suaminya itu sudah bekerja keras demi menghidupi anak istrinya. Wajar jika Choi Ban Do sering dikatakan pelit oleh istrinya, mungkin karena memang hanya segitu kemampuannya, sementara istrinya memang tidak bekerja. Nih, pembelajaran buat istri-istri: jangan terlalu menuntut ini itu pada suami, jika mau lebih ya juga membantu suami dalam mencari nafkah. Bekerja itu tidak melulu harus di kantoran loh, dari rumah juga bisa.
Mungkin ada yang merasa sikap Ma Jin Joo yang selalu nempel terus ke ibunya ini kekanakan. Tapi bagi seorang anak yang sudah tidak memiliki ibu, mungkin juga aku akan bersikap sama seperti Ma Jin Joo jika diberi kesempatan bisa kembali bertemu dengan orang yang melahirkan kita di dunia. Tidak akan menyiaka-nyiakan kesempatan itu :') #LapIngus
Dapet banget pesan moral di drama ini. Meski kita bisa mengulang kehidupan di masa lalu dan menemukan pasangan lain yang jauh lebih sempurna dengan pasangan di masa depan, tetap tidak bisa mengubah takdir. Karena sesungguhnya yang sempurna bukan berarti terbaik untuk kita, tapi jodoh kita adalah yang terbaik untuk kita ;) #tsah #notes
Satu lagi, nikmati masa mudamu karena masa-masa menyenangkan itu takkan terulang. Hidup jangan lempeng-lempeng amat kayak jalan tol atau kaku kayak kanebo kering, karena pas di kemudian hari tidak ada yang bisa kita ceritakan pengalaman seru pada anak cucu. Seperti halnya Ma Jin Joo dan Choi Ban Do yang terlempar ke masa lalu, mencoba melakukan hal-hal yang dulunya tidak pernah mereka lakukan saat menjadi mahasiswa.
aku juga baru selesai nonton drama ini. pas banget drama ini ditonton sama pasangan jadi bisa saling introspeksi diri
BalasHapusIya nih, dramanya bagus banget untuk introspeksi dalam kehidupan sehari-hari. Buat yang belum berkeluarga bisa jadi referensi, dan bagi yang sudah berkeluarga bisa jadi bahan pembelajaran ;)
Hapus