Langsung ke konten utama

Sang Pisang, Pisang Kekinian ala Kaesang


Sang Pisang, brandnya dapet banget nih buat nama Kaesang, entah kebetulan atau sengaja mencari produk yang sesuai namanya. Mengikuti jejak kakaknya yang lebih dulu terjun ke bisnis kuliner martabak dan katering, adik dari Gibran ini mengambil bisnis kuliner pisang. Nah, ini anak presiden yang patut dicontoh. Nggak ikutan latah terjun ke dunia politik dompleng nama orangtua x))
Jadi aku ke sana setelah jemput murid yang abis ikut Lomba OSN tingkat provinsi. Acara penutupannya malam sebelumnya. Jadi pas pagi ke sana ya tinggal jemput aja ama menyelesaikan administrasi.

Karena masih pagi bingung juga mau makan di mana. Ke mall pun masih sepi, maklum masih jam 10-an. Iseng-iseng naik ke atas, ngecek apakah Sang Pisang-nya Kaesang udah buka. Dannn... rejeki anak saleh nih, udah buka donk...kayaknya kami pelanggan pertama :D 

Oya, untuk di Lampung, Sang Pisang ini lokasinya di Mall Boemi Kedaton, tepatnya lantai tiga, samping XXI. Lokasinya lumayan paling ujung.


Rasanya pas jika Kaesang memilih Lampung sebagai salah satu cabang Sang Pisang. Ya, Lampung identik sebagai daerah penghasil pisang terbanyak. Kita akan banyak sekali menemukan olahan dari pisang, mulai dari keripik segala rasa sampai pie segala rasa. Nah, kalo nugget pisang memang belum ada.

Warna kemasan Sang Pisang ini eye catching; Hitam dipadu kuning. Ya, kuning identik dengan pisang. Oya, tulisannya Indonesia banget; bukan nugget, tapi naget. Biasanya nugget identik dengan ayam, nah...bagaimana rasanya jika nugget dari pisang?!?

Ini varian rasanya terpampang di atas. Untuk semua rasa harganya sama, hanya 20.000 rupiah. Murah ya, apalagi isinya 10 nugget. Nah, kalo mau tambahan toping, harganya nambah 5.000 rupiah.

Transaksi pembeliannya juga udah canggih, udah terkomputerisasi dengan barcode. Nama pelanggan pun juga tertulis di nota.

Nyoba beberapa rasa yang original, beda-beda rasa biar tahu perbedaan tiap topping. Kenapa lebih pilih yang original? Karena aku pikir, kalau tambah topping nanti terlalu manis dan rasa pisangnya akan kalah dengan toppingnya. Makanya pilih original semua: vanilla, tiramisu, taro, blueberry ama avocado.

 


 

 

 

 

Sesuai kayak namanya, ini memang kayak nugget ayam gitu tampilannya. Kotak kecil-kecil. Isinya padat tapi nggak keras. Meski pisangya udah diolah/diadon gitu bukan utuhan, rasa pisangnya masih kerasa pas dikunyah. Pas pulang ke rumah bawa ini langsung ludes, maklum pasukannya banyak di rumah :D

Tulisan di dalam kotak: #BUKAKUEARTIS lumayan menggelitik. Mungkin ini sebagai penyangkalan Kaesang bahwa dia berbisnis bukan karena latah seperti artis-atis :D

 


Komentar

  1. eyecatching banget pas buka box nya #BUKANKUEARTIS, hahah, di Medan sendiri kue artis banyak mbak, saya ga tau sih di Medan udah buka cabang atau belum, tapi kalau nugget pisang 'umum' udah mulai banyak di medan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha..iya, pas buka langsung fokus ama tulisan itu :D

      Oya, di Medan udah ada banana girl-nya Gisel ama Gempita, itu pisang goreng atau nugget pisang goreng kayak gini ya? :D

      Hapus
  2. Mngkim klo buka cabang di kota ku bisa dicoba nih. Tau ini cuma di tv aja. Wujudnya baru lihat ini
    ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, aku juga ngarep buka cabang di daerahku, soalnya harganya terkangkau :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))