Akhirnya yang ditunggu-tunggu setelah berharap dari bulan puasa, buka juga di Metro :D
Yup, tulisannya itu udah terpampang nyata sejak bulan puasa. Kirain abis lebaran bakal buka, kok belum juga. Baru seminggu yang lalu resmi buka dan sungguh luar biasa, yang ke sana rame pake banget. Bahkan aku udah empat kali ke sana x))
Dulu seberang gereja Hati Kudus pernah ada katanya bakso sony. Tapi kayaknya cuma jual baksonya aja, bukan benar-benar cabang asli gitu. Nggak lama, sepi juga sih. Pernah nyoba sekali, rasanya memang beda. Dan akhirnya tutup. Bertahun-tahun kemudian akhirnya Metro dilirik juga buat cabang resminya.
Karena baru buka banget dan ramenya luar biasa, bahkan kita sampai gak dapat tempat duduk, padahal dua ruko loh volumenya, tetep aja duduknya mesti rebutan.
Mungkin karena saking ramenya itu, kita nggak bisa pesan menu yang di luar menu. Tidak disarankan buat yang makan bakso aja musti ribet: yang nggak pake mie, nggak mau bawang, dll. Yang pembeli tipe riwil kayak gini mending nyoba baksonya kalo nanti-nanti pas udah sepi ya x))
Mungkin dari penampakannya terlihat biasa saja, enam bakso dan sejumput mie beras. Tapi kalau udah kita potong baksonya, akan terlihat perbedaannya. Tekstur isi baksonya berbeda dari bakso lain, lebih liat, mungkin ada adonan tepung tapiokanya. Susah diungkapin kata-kata, tapi kalo yang udah pernah ngerasain makan bakso ini, pasti paham ama yang aku maksud x))
Ya, bakso sony ini saking legendnya, bahkan tiap ke karang nggak afdol kalo belum mampir ke bakso sony yang cabangnya lumayan banyak di Bandar Lampung dan memang rata-rata semua rame, mungkin karena orang Lampung pada doyan bakso ya x) Atau misalnya nggak makan di tempat, malah beli yang plastikan. Nggak cuma baksonya yang bisa dibawa untuk pergi jauh, ada juga pempek lenjer.
Tim kalo makan bakso kudu dua mangkok x))
Juga tim kalo makan bakso, kuah ama bumbunya dipisahin x))
Karena masih rame, jadi karyawannya random aja nganter makanan ama minumannya. Dia cuma keliling siapa yang mau bakso, mie ayam, teh botoh sosro, es dawet, es campur, dan lain-lain. Jadi per karyawan cuma bawa satu menu. Misal, satu karyawan bawa nampan menu bakso, karyawan lainnya bawa nampan mie ayam, dan seterusnya. Tips kalau mau cepat dapet adalah duduk di bagian samping kiri kasir. Di situ ada semacam lubang cukup besar untuk mengeluarkan menu, yang bisa dipastikan para pembeli yang duduk dekat situ adalah yang paling duluan ditawarin tiap menu yang dikeluarkan x))
Untuk sementara, selain tidak diperuntukan buat pembeli yang riwil menu, juga tidak disarankan buat yang mau bungkus bawa pulang, bakal lama nunggunya. Apalagi kasirnya terkadang merangkap bantuin bungkus bakso yang mau dibawa pulang pembeli. Saranku, kan mesir kasirnya ada dua, harusnya ya ada dua karyawan khusus untuk kasir. Soalnya nggak cuma sekali dua kali, aku liat bagian kasir musti dibentak dulu ama om-om karena mau bayar udah antri lama malah mas-mas kasirnya sibuk bungkusin bakso yang mau dibawa pulang oleh pembeli lain x))
Dan kalo mau lebih cepat lagi, diusahakan membayar dengan uang pas karena biar cepat dan bisa bergantian dengan pembeli lain yang juga antri menunggu untuk bayar. Oya, karena saking ramenya, jadi kayak semacam kantin kejujuran gitu, kalo ada yang makan bayarnya nggak sesuai atau mungkin ada yang nakal nggak bayar juga nggak kepantau, nggak bakal ketahuan karena masing-masing karyawan sibuk mengantarkan menu tanpa mengawasi pembeli yang datang dan pergi, bayar atau nggak x)) Saranku, sebaiknya perlu ada CCTV agar nggak kecolongan pembeli yang nakal :D
Komentar
Posting Komentar