Langsung ke konten utama

REVIEW Hospital Playlist


Sebenarnya udah malas nonton drama Korea yang bertema dokter. Bukan apa-apa, soalnya pasti capek nontonnya. Ditambah lagi kalo ada scene berdarah-darah, nggak kuat akutu... hahaha... x))


Pas tayang, banyak yang bilang jalan ceritanya bagus dan ratingnya tinggi. Akhirnya nyoba nonton tanpa ekspetasi apa-apa, ternyataaa... jalan ceritanya segemass itu x))

Dilihat dari warna seragam mereka, meski sama-sama dokter, tapi mereka di divisi yang berbeda alias memiliki spesialis yang berbeda.

Suka banget ama kekompakan mereka berlima. 

Suka ngopi bareng pas di sela-sela kerjaan


Ataupun ngemil-ngemil cantik di tengah kesibukan antara selesai operasi satu dengan operasi lainnya

Nggak hanya kompak di rumah sakit, tapi juga di luar kerjaan.

Paling suka tuh kalo pas mereka makan bareng di luar. Tak jarang gantian saling traktir.


Meski semuanya hobi makan. Tapi dua dokter ini yang makannya paling rakus, demen banget liatnya kalo mereka makan, kayak kelaparan satu minggu gak makan, hahaha... x))


Setiap akhir pekan, mereka meluangkan waktu untuk nge-band bareng:



Ya, mereka nge-band bareng sejak remaja:

Sungguh wajar jika mereka terlihat kompak dan saling pengertian satu sama lain, mereka udah bareng-bareng selama dua puluh tahunan. Awet banget kan...

Pertama, ada Chae Song Hwa. Menjadi satu-satunya perempuan diantara persahabatan mereka berlima.
 

Selain emang bening banget, pemeran Chae Song Hwa ini memang suaranya bagus.

Ada selipan trivia drama Reply 1998 yang sutradaranya juga sama dengan drama ini. Pasca nonton drama ini, aku langsung nonton Reply 1998 soalnya udah punya lama filenya tapi belum juga ditonton, padahal ratingnya tinggi loh. 

Kedua, ada Kim Jun Wan yang menjadi tokoh favoritku.

Pas di awal-awal episode, sebenarnya dia ini tipikal dokter yang menyebalkan alias gak punya perasaan denga keluarga pasien. 


Ternyata selama ini dilakukannya karena sebenarnya dia tidak mau memberikan harapan palsu pada sang keluarga pasien.

Meski tampangnya paling judes diantara dokter yang lain, Kim Jun Wan baik banget ama rekan-rekan seruangannya. Tak jarang ia meminjamkan kartu kreditnya untuk dipakai anak buahnya makan-makan enak x))

Entah kenapa selalu meleleh kalo pas scene bagian Kim Jun Wan ini x))


Hal-hal yang dilakukannya tuh sebenarnya sepele, tapi bikin meleleh pas nontonnya, hahaha... x))


Ik Sun yang ditatap, hamba yang meleleh, hahaha... x))

Selalu mendengarkan Ik Sun, tanpa posesif kepadanya:

Memang repot kalo pacaran diam-diam dengan adiknya sahabat kental x))

Kalo kerja, rajin nggak ketulungan:

Sering bengong, tapi kok yang selalu tjakep x))

Nih... lagi-lagi bengong :D

Ketiga, ada Ahn Jeong Won. Sesuai profesinya sebagai dokter spesialis bedah anak, dia sangat menyukai anak-anak. Gemess kalo scene Ahn Jeong Won lagi berinteraksi denga pasien-pasien ciliknya, semuanya nurut kalo ama dia x))

Bertahun-tahun nebeng di tempat tinggal Kim Jun Wan, Ahn Jeong Won ini ternyata anaknya presdir di Rumah Sakit tempat mereka bekerja. Ini bukan spoiler, karena langsung terungkap di episode pertama. Yang bikin Kim Jun Wan heran lagi, selain nebeng tinggal di apartemennya, Ahn Jeong Won juga pernah dipergokinya cek atm, rekening saldonya tak bersisa. Kemanakah uang Ahn Jeong Won selama ini? Akan terungkap di episode-episode akhir.

Keempat, Lee Ik Joon. Long Distance Married dengan istrinya selama ini, membuatnya lebih dekat dengan anak semata wayang mereka.

Anaknya, Lee Woo Joo, aktingnya natural banget, super gemass liatnya:

Tidak hanya dekat dengan rekan kerja seruangannya, dia juga akrab dengan rekan-rekan kerja di ruangan lain. Bahkan cenderung kepo terhadap masalah orang lain, tapi nggak sekedar kepo semata, selalu ada solusi yang mencerahkan dari dirinya x))

Dari episode pertama, udah kelihatan paling sengklek diantara yang lain x))

Tidak hanya pada sahabat dan rekan kerjanya, Ik Joon juga paling ramah terhadap pasien-pasien di rumah sakit tempat mereka bekerja. Hal ini yang terkadang dilupakan para tenaga medis ketika berhadapan dengan pasien. 
Dibalik kesenglekkanya, Ik Joon ini tipikal dokter yang rajin belajar. Tiap abis ada pasien, dokter magang kudu bisa membaca permasalahan si pasien. Pas mau berangkat ke luar negeri pun, banyak buku yang dibawanya untuk mengisi kegabutan di pesawat. Warbiyasa... :D

Terakhir, dari lima sekawan ini ada Yang Seok Hyeong yang paling jarang tampil dibanding yang lain. Mungkin karena dia menyukai kesendirian. Bukan tanpa alasan dia memang senang sendiri; masalah orang tua dan perceraian yang pernah dihadapinya, membuatnya nyaman sendiri. Hanya bersama para sahabatnya, dia merasa nyaman dalam hal bercerita. Memiliki kepekaan yang cukup tinggi terhadap pasiennya. Sedih banget tuh pas bagian ada ibu hamil yang periksa ama dia, dan ternyata anak yang dikandungnya sudah tak bernyawa alias jantungnya berhenti berhenti berdetak. Diatara mereka berlima, aku justru ngerasa sifatnya malah mirip ama Yang Seok Hyeong ini, hahaha... x))


Nggak hanya lima tokoh utamanya aja yang jalan hidupnya menarik kita simak, tapi juga dokter-dokter pendukung drama ini juga permasalahan hidup yang tak kalah pelik:

Pertama, Jang Gyeo Wool. Dokter residen bedah umum yang sangat diandalkan. Di ruangannya, dia menjadi satu-satunya dokter perempuan. Ditambah lagi, dia sering menjadi rebutan para seniornya untuk menjadikannya asisten saat operasi. Dibalik tampang cupunya, dia diam-diam menyukai dokter yang seruangan dengannya, Ahn Jeon Won, si tjakep tapi memang gak peka ini karena dia sebenarnya fokus ke cita-citanya untuk menjadi pastor x))

Di ruangan kerja ketemu:

Di ruang operasi juga ketemu:

Ampe pulang pun ketemu, gimana coba perasaan Jang Gyeo Wool yang memendam perasaannya x))

Dengan tekad yang kuat, mencoba memberanikan diri x))

Gak hanya keluguaannya, yang aku suka dari Jang Gyeo Wool ini suka banget makan. Ampe hapal rekan-rekan kerjanya x))
   






Kedua, ada Do Jae Hak yang selama sepuluh tahun menikah, bersama istrinya sama-sama bekerja keras, tidak pernah merasakan libur apalagi piknik demi bisa membeli rumah impian dengan tabungan yang mereka kumpulkan selama ini. Belajar dari kisah Do Jae Hak, bahwa hidup tidak hanya perkara akademik. Dia memang pintar dalam hal akademik, tapi ternyata buta soal lain yang hampir membuatnya putus asa. Menjadi pembelajaran bagi kita bahwa jangan terlalu percaya dengan orang yang tidak dikenal.

Ketiga, ada Chu Min A. Dokter residen yang capeknya bukan main, sangat berkebalikan dengan rekan kerjanya yang caper abis. Di kehidupan nyata, kita akan menemukan rekan kerja seperti ini: di sisi kita kerja keras bahkan buat makan pun nggak sempat, ada orang lain yang nyantai-nyantai kerjanya tapi malah dipuji melulu, sungguh bikin gedek liatnya kan, hahahaha... x))
Keempat, ada Lee Ik Soon. Baru kali ini liat drama Korea yang ada peran tentaranya perempuan meski hanya pemain figuran. Meski begitu, Ik Soon hanyalah perempuan biasa: bisa merasakan jatuh cinta dan juga patah hati x))

Sebab yang namanya jatuh cinta maupun patah hati, tak ada yang bisa menduga x))

Keempat, ada Ahn Chi Hong. Sempat menjadi tentara, apalah daya memiliki penyakit yang membuatnya putar haluan menjadi dokter spesialis bedah saraf. Menyukai Chae Song Hwa dengan tulus secara terang-terangan, apalah daya ditolak berkali-kali x)) #PukPuk

Kelima, Jo Jong Su dan Jeong So Ra. Di saat kita menua nanti, harta bukan lagi segalanya. Tapi ada seseorang yang mau mendengarkan kita di saat suka dan dukalah yang justru paling penting. Itu adalah hal yang bisa kita petik dari kisah persahabatan mereka di usia senja.

Keenam, ada kakak beradik Jang Yoon Bok dan Jang Hong Do. Si kembar yang bercita-cita menjadi dokter sejak ibu mereka pernah dirawat di rumah sakit, penasaran siapakah dokter yang dengan tulus merawat ibu mereka. Baru di episode terakhir, mereka akhirnya bisa menemukan sang dokter yang mereka cari selama ini.
Banyak kalimat favorit dalam drama Hospital Playlist ini:
1. Bertaruh harus dimulai dari menipu diri sendiri.
2. Jangan pilih jalan yang menyulitkan semua. Layaknya orang dewasa, terima apa yang harus diterima dan beri apa yang harus diberi.
3. Tubuh yang harus muda, hati tidak penting sama sekali.
4. Saling menghubungi saat sakit, merayakan bersama saat ada kabar baik, itulah keluarga.
5. Banyak hal yang terjadi di dunia ini. Jadi jangan patah semangat. Bila masalah ini terulang lagi, kau hanya perlu bersikap sesuai pandanganmu.
6. Makin tua seseorang, makin banyak pertimbangan.
7. Lampiaskan saja. Katakan dan lakukan apa pun yang kau mau.
8. Adakalanya waktu dapat mengatasi masalah. Bila kita sudah berusaha tetapi tetap tidak mendapat solusi, menghindarlah dahulu dan bertahan.
9.  Aku tidak bisa memerintah hatiku untuk suka atau berhenti menyukaimu.
10. Ikutilah kata hatimu, maka kau tak akan menyesal. 
11. Kenapa kau hanya memikirkan hal negatif seperti kelemahan seseorang? Kau cukup memberi apa yang diinginkan.
12. Membuang-buang waktu seperti itu karena hal yang dia lakukan akan merugikan diri sendiri.
13.  Orang dewasa pura-pura tak sakit saat sakit dan berusaha mengatakan sakit saat sudah sembuh agar bisa terus di rumah sakit.
14. Saat dokter menyerah, dia bukan dokter lagi.
15. Saat otak dan hati tidak sejalan, hatimulah yang benar. Ikuti kata hatimu, maka kau akan bahagia.
16. Dokter harus bertanggung jawab atas ucapannya. Harus hati-hati dalam berbicara.
17. Aku lebih suka orang yang bertanggung jawab daripada orang yang pintar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))