Langsung ke konten utama

REVIEW Hospital Playlist 2

  

Setelah meleleh nonton Hospital Playlist tahun lalu, rasanya kurang afdol kalo gak nonton seri lanjutanya yaitu Hospital Playlist 2. 

Sama seperti di seri sebelumnya, dari drama ini aku paling suka kalo mereka pas makan bareng. Nggak ada yang jaim-jaim. Semuanya doyan makan semua, malah cenderung rakus, hahaha... x))




Di seri kedua ini, kapal alias pasangan favoritku berubah. Jika di seri pertama Kim Jun Wan dan Ik Sun adalah kapal favoritku, di seri kedua ini berubah haluan kapal favorit adalah Jang Gyeo Wool dan Ahn Jeong Won x))

 Mereka pacaran sembunyi-sembunyi tapi ternyata rekan-rekan kerja mereka di rumah sakit sudha banyak yang tahu x))


Gemess amat waktu Jang Gyeo Wool pas bareng Ahn Jeong Won main boneka mesin dapet dua boneka yang sama, begitu dibawa ke rumah sakit malah mau diminta seniornya yang ngode buat kado ulang tahun anaknya x))
 
 Bukan tanpa alasan jika ang Gyeo Wool selama ini tanpa lugu, pendiam dan juga menutup diri. Inner child yang dialaminya juga karena toxic parenty.

 
 Dari semua orangtua tokoh utama, aku paling suka mamaknya Ahn Jeon Won.

 
Kenapa? Aku paling suka pas scene beliau ngobrol berdua ama mamaknya Yang Seok Hyeong. Di sini sangat terlihat sekali kualitas dari sikap mamaknya Ahn Jeon Won yang menasehati mamaknya Yang Seok Hyeong untuk tidak terlalu mencampuri urusan kehidupan pribadi anak-anak mereka. Meski menasehati, tapi tidak terkesan menggurui. Mereka berdua ini memang sama-sama mamak sosialita, tapi memang beda secara attitude. Yang satu, mamaknya Ahn Jeon Won cenderung membebaskan pilihan anaknya meski sempat khawatir saat semua anaknya hampir semua memilih untuk hidup menjadi pastor dan sempat drop kehilangan suaminya. Sementara yang satunya lagi, mamaknya Yang Seok Hyeong ini cenderung tipikal mamak-mamak kaya yang arogan dan selalu negative thinking pada orang lain yang derajatnya lebih rendah dari dia. Di seri ini, kita jadi tahu kenapa Yang Seok Hyeong cenderung tertutup baik urusan pergaulan, pekerjaan maupun asmara. Inner child yang dialaminya tanpa disadari muncul atas perlakuan mamaknya selama ini.
 
Dari mamaknya Ahn Jeon Won, kita juga belajar bahwa di hari tua yang kita inginkan bukan lagi harta dan kekuasaan yang melimpah, tapi butuh seseorang yang mendampingi kita untuk bisa tersenyum menjalani hidup di masa-masa tua:
 
 
 Ada banyak pesan moral dari tiap pasien. Ini ada beberapa bagian dari scene rumah sakit yang menjadi favoritku. Pertama, masalah jual beli organ di Korea yang ternyata tak sembarangan. Banyak prosedur yang perlu dilewati. Dan pihak rumah sakit tak sembarangan percaya dengan par donatur maupun penerima organ. Perlu sangat kehati-hatian dalam hal ini.
 
 Kedua, saat dokter junior yang kerap kesal dengan sikap para keluarga pasien yang kadang terlalu berlebihan baginya. Padal baginya, dokter juga manusia yang punya lelah dan perasaaan manusiawi lainnya. Begitu mendapat nasehat dari seniornya, yaitu Ik Jun, dia langsung menangis. Ik Jun memang tidak memarahinya, tapi mengingatkannya jika keluarga pasien wajar memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap rumah sakit dan para dokter yang merawat keluarga mereka. Dia menangis karena hal ini tanpa disadari mengingatkannya pada dirinya saat remaja juga pernah menjadi keluarga pasien, yaitu bersikap penuh harap saat ibunya terbaring sakit.

Ketiga, sama seperti di seri sebelumnya, Ahn Jeong Won selalu merepresentasikan dokter anak yang bagai malaikat bagi pasien anak-anak.
 
 

 
Keempat, Ik Jun yang biasanya konyol dan slengekan, tetap tegas saat menghadapi pasien yang bandel. Suatu hari ada pasangan tua. Sang suami sakit-sakitan karena sering minum-minum dengan alasan nongkrong bersama teman-temannya. Istri kesal karena sang suami tidak pernah tobat. Dulu sudah pernah merasakan sakit, tapi gak kapok juga x))
 
Kelima, dokter juga manusia. Hal ini dialami oleh Chae Song Hwa yang biasanya tampak paling sempurna dan selalu bisa mengayomi dan andalan bagi teman-temannya ini

Perempuan satu-satunya di genk mereka yang selama ini paling tegar, ternyata goyah juga saat ibunya sakit.

Seperti biasa, Ik Jun selalu menjadi penolong di segala suasana x))
 
 
Nggak cuma rame di rumah sakit, Ik Jun juga sengklek kalo di rumah x))
 
  Sayangnya kebersamaan Ik Jun dan U Ju, anaknya ini porsinya tak sebanyak seperti di seri yang pertama. Padahal gemess banget kalo ada scene interaksi mereka berdua, salah satunya scene kayak gini x))
 
Ik Jun ini juga cowok paling peka diantara lainnya, tapi tanpa disadari tidak peka terhadap hatinya sendiri. Kebalikannya, Yang Seok Hyeong sungguh-sungguh gak peka x))
 
 
 Di seri kedua ini, Chu Min A lebih menonjol dibandingkan Jang Gyeo Wool. Terutama dalam usaha-usaha merebut hati seniornya, Yang Seok Hyeong yang kadar kepekaannya sungguh minus x))

Bu dokter ini kadang suka gabut, alias suka ngobrol ama bonekanya. Ini sebenarnya bagus, meluapkan emosi tanpa menyinggung orang lain, tapi menumpahkan rasa kesal kepada boneka biar hati plong daripada terus-terusan dipendam terkadang malah bikin hati banyak penyakit x)
 
 Jikalau Kim Jun Wan di seri pertama paling bahagia dibanding teman-temannya, di seri kedua ini paling sering galau bahkan cenderung kesepian x))


Dok Jae Hak ini sekilas suka banget ngintilin Kim Jun Wan, padahal dese sebenarnya hanya ingin menghibur Dok Jae Hak yang tampak selalu kesepian ini x)) Oya, kisah hidup Kim Jun Wan ini juga tidak kalah pelik: sudah bertahun-tahun menikah belum memiliki anak dan di sini kita bisa melihat bahwa Kim Jun Wan dan istrinya akhirnya memutuskan bersama untuk tidak memiliki anak, apalagi sang istri sudah mulai tampak lelah.Jadi keinget bahasan childfree yang lumayan rame beberapa waktu lalu. Dari kisah Kim Jun Wan kita bisa melihat bahwa punya anak atau tidak punya adalah sebuah pilihan, dan itupun juga bukan pula pilihan mutlak. Bisa saja berubah di lain waktu karena kodisi dan keadaan.
 
 Baik seri satu maupun seri kedua, sama-sama aku suka. Bahkan yang seri kedua ini aku rela nonton on going karena udah gak tahan nunggu tamat, meski separuh episode akhir aku udah nggak bisa nonton on going lagi karena berbarengan dengan diklat selama tiga minggu yang lumayan menguras tenaga dan waktu, jadi gak sempat nonton on going x))
 
Beberapa quote yang terselip dalam drama Hospital Playlist 2 ini:

1. Sebuah masalah mungkin adalah sesuatu yang kita alami setiap hari, tapi bagi orang lain bisa jadi rintangan terbesar dalam hidupnya. Itu sebabnya kita berusaha untuk saling memahami.

2. Kadang sesuatu bukan terjadi karena kesalahan siapa-siapa, melainkan karena takdir yang menghendakinya.

3. Kenapa kau harus minta maaf saat menangis? Kita ini manusia, silahkan menangis. Jangan memendam perasaan dan merasakan sakit hati. Namun setelah itu, kita harus bangkit dan membuat keputusan.

4. Kita sering diajarkan untuk merahasiakan perasaan, tetapi apakah itu mungkin? Keluarkan semua yang kamu rasakan, kita ini bukan robot.

5. Bersikaplah dengan tegas, kadang itulah cara kamu bisa menyelamatkan seseorang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))