Alasan utama menonton drama If You Wish Upon Me karena pemeran utamanya adalah Ji Chang Wook. Dan ternyata tema drama ini tuh bagus banget. Pernah nonton drama Move to Heaven? Jika drama itu bertema tentang Geu Ru dan ayahnya berprofesi sebagai penghapus trauma orang yang sudah
meninggal dan terinpirasi dari kisah nyata. Drama ini juga sekilas setipe, mengambil tema tentang Tim Genie, sebuah tim yang terdiri dari para sukarelawan yang akan mengabulkan permintaan pasien kanker di rumah sakit tempat mereka bekerja.
Drama ini terinspirasi dari sebuah komunitas di Belanda yang bertugas memenuhi permintaan akhir bagi pasien kanker stadium akhir. Ada banyak pesan moral yang disampaikan dalam drama ini.
Pertama, inner child. Adalah Yoon Gyeon Rye yang diperankan oleh Ji Chang Wook. Di awal episode digambarkan sebagai sosok yang tempramental dan selalu bikin masalah. Bukan tanpa sebab seseorang berperilaku seperti itu. Kehidupan keras yang dijalani Yoon Gyeon Rye sungguh berliku; sang ibu pergi meninggalkannya dan hanya tinggal bersama ayahnya yang tempramen secara fisik maupun psikis. Inner child tidak hanya dialami Yoon Gyeon Rye, tapi sebenarnya juga dialami ayah Yoon Gyeon Rye. Sang ayah tampak tempramen karena saat remajanya dulu kerap dibully oleh teman-temannya dan cara paling mudah dari balas dendam itu adalah membuat orang lain takut padanya. Bahkan rasa dendamnya itu, juga lampiaskan pada sang anak.
Kedua, ada hal-hal yang bisa kita ubah. Tapi ada juga hal-hal yang tidak bisa kita ubah dari orang lain. Watak seseorang salah waktunya. Ada orang yang berharap jika orang disayanginya akan berubah, tapi sulit untuk merubah watak seseorang. Tokoh antagonis dalam drama ini pun tidak berubah sampai akhir hayatnya karena masih diliputi rasa dendam.
Ketiga, semua manusia akan bertemu dengan ajalnya. Di setiap episode, akan selalu ada pasien berbeda yang diceritakan. Dan di setiap pasien yang akan menemui ajal, selalu ada pesan moral yang bisa kita ambil hikmahnya. Selalu ada hal-hal yang bermakna meski disampaikan dengan sederhana.
Keempat, mengangkat fenomena bunuh diri. Tiga tokoh dalam drama ini sejak kecil merasa tidak berharga dan menganggap tidak ada gunanya hidup lama di dunia. Mencoba berulangkali untuk mengakhiri hidupnya, tapi selalu saja terselamatkan meski sebenarnya mereka tidak ingin melanjutkan hidup. Dari kasus ini bisa ambil kesimpulan bahwa seberat apa pun hidup, jika belum waktunya ajal menjemput, akan selalu ada hal-hal yang bisa mencegahnya.
Kelima, rasa bersalah akan selalu menghantui hingga akhir hayat. Diceritakan dalam sebuah episode, ada seorang kakek yang tinggal seorang diri. Sang kakek merasa ajalnya telah dekat, tapi ada satu hal yang mengganjal dalam hidupnya selama puluhan tahun. Di kehidupan nyata, kita tak jarang menemukan kisah serupa, ada hal-hal yang mengganjal atau belum diselesaikan sementara ajal kian mendekat.
Keenam, tidak semua orang memiliki rumah. Ada yang menganggap rumah adalah tempat untuk pulang, tapi ada juga yang merasa rumah adalah sumber masalah, bahkan menganggap rumah seperti neraka.
Ketujuh, setiap orang sebenarnya memiliki hati nurani yang murni. Sekejam-kejamnya manusia, pasti ada setitik naluri kemanusiaannya.
Kedelapan, bekerjalah dengan ikhlas. Tim Genie bekerja tanpa mengharapkan apa-apa. Lalu alasan apa mereka melakukan hal ini? Karena bahagia itu sederhana: bisa membuat orang lain tersenyum dan bahagia.
Kesembilan, segalanya memang butuh uang. Tapi uang tidak bisa memberikan kebahagiaan. Yoon Gyeon Rye yang hidupnya hampa dan kesepian, merasa jika memiliki uang yang berlimpah akan membuatnya bahagia. Ternyata kebahagiaan justru bisa dia dapatkan dari hal-hal sederhana yang dialaminya semenjak tinggal di rumah sakit.
Kesepuluh, hidup ini hanya ada dua pilihan: meninggalkan atau ditinggalkan. Ada akalanya meninggalkan dan ditinggalkan adalah dua hal yang sama-sama berat. Dan kita tidak bisa menghindarinya. Hari ini kita meninggalkan, bisa jadi di kemudian hari kita ditinggalkan. Akan selalu ada perpisahan yang harus kita hadapi.
Kesebelas, setiap manusia pasti punya masa lalu dan juga setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Hidup yang tenang adalah ketika tidak dihantui masa lalu dan juga perasaan bersalah yang selalu membayangi seumur hidup.
Kedua belas, tak mengapa jika sedang tidak baik-baik saja. Namanya juga manusia, akan selalu ada rasa bahagia, sedih, kecewa, marah yang saling bergantian mendatangi. Tidak perlu ditepis, dirasakan saja. Misalnya Yoon Gyeon Rye yang dulu kerap membohongi perasaannya. Selalu marah jika mengingat masa lalunya. Padahal kecil tapi menimbulkan dampak positif yang besar adalah memaafkan masa lalunya.
Ketiga belas, sebelum membahagiakan orang lain, jangan lupa membahagiakan diri sendir terlebih dahulu. Kita sering sibuk membahagiakan orang lain, tapi terkadang lupa membahagiakan diri sendiri.
Keempat belas, kita tidak bisa memilih dilahirkan dengan orangtua yang seperti apa. Selama ini Yoon Gyeon Rye selalu terperangkap dengan mindset jika dia jahat karena ada darah jahat yang menurun dari ayahnya. Yoon Gyeon Rye menganggap tidak layak diperjuangkan, apalagi dicintai. Padahal semua orang berhak bahagia terlepas apa pun latar belakang keluarga kita.
Kelima belas, semua manusia memiliki cerita sedih masing-masing. Begitulah hidup, tak selalu bahagia, tapi juga seringkali ada rasa marah, kecewa, sedih, bahkan juga putus asa. Tapi memang tak bisa kita hindari, harus kita lewati. Jika dirasa melelahkan, berhenti sejenak.
Banyak selipan kalimat favorit dalam drama ini:
1. Beberapa keluarga tinggal bersama, tapi tidak saling bicara.
2. Kita tidak bisa memilih kapan kita dilahirkan. Biarkan itu apa adanya.
3. Dia mungkin ingin hidup lebih lama walaupun kesakitan.
4. Menahan rasa sakit tidak selalu baik. Kita harus memberi tahu orang lain dan mereka harus menyadari rasa sakitmu.
5. Aku akan tidak mengatakan hal bodoh seperti beranikan diri untuk hidup, tapi kamu sesungguhnya tidak mau seperti ini. Kamu ingin hidup.
6. Aku mempercayaimu, karena hanya kamu yang tidak menertawanku pada pandangan pertama.
7. Aku mencintaimu. Jangan pernah menahan dan menunda diri untuk mengatakan itu.
8. Semua perkataanmu benar. Setiap orang punya pendirian sendiri.
9. Setidaknya aku harus kuat untuk bisa membantu.
10. Kematian bukanlah akhir
11. Mimpi tidak harus besar.
12. Impian bisa saja saat kamu makan sesuatu yang lezat, tertawa dengan temanmu, menerima cinta atau dihibur seseorang.
13. Jika kamu belum memutuskan impianmu, bahagia jika menjadi bahagia? Sekali saja sebelum kamu mati.
14. Setiap hari sangat berarti. Beberapa orang ingin impiannya terwujud suatu hari nanti.
15. Hidupku adalah serangkaian penyesalan.
16. Mereka mengatakan ada kesenangan terbesar dalam hidup saat tidak ada perlu yang dikhawatirkan.
17. Jangan pedulikan perkataan buruk teman sekelasmu. Mereka tidak akan tinggal di hidupmu selamanya.
18. Ini hidupmu. Jika kamu membuang waktu berhargamu karena mereka, kamu akan menyesalinya nanti.
19. Jika yang kamu lakukan akan menyakitimu, jangan lakukan itu.
20. Dia sudah melalui banyak hal. Seharusnya ada kebahagiaan di masa depannya.
21. Keluarga adalah hubungan manusia yang paling tidak masuk akal dan membuat kita paling kesal. Kita bahkan tidak bisa memilihnya, tetapi ada begitu banyak tanggung jawab.
22. Berpikir dua kali sebelum berbicara.
23. Aku yakin tidak ada tempat seperti rumah.
24. Apakah kamu tidak takut? Dari kematian. Sejujurnya, aku takut. Tetapi kamu tahu, hidup membuat aku lebih takut.
25. Adalah dosa untuk membuatnya tetap hidup mengetahui betapa sakitnya dia hanya untuk memenuhi keserakahanmu.
Suka bangetlah drama ini. Meski memiliki banyak pemeran figuran yang pasien-pasien yang datang silih berganti, tapi jangan di skip nontonnya. Kenapa? Karena dari kisah-kisah para pasien ini banyak pesan moral yang disampaikan.
Komentar
Posting Komentar