REVIEW Life on Mars

Sebenarnya udah niat banget nonton drama ini. Tapi apalah daya nunggu episode yang terakhir lama banget, hingga berakhir lupa mau nonton ini dan akhirnya lumayan lama tertimbun x))

Aku baru tau ternyata drama ini bertema time travel. Pas nonton beberapa episode sekilas ada beberapa kesamaan dengan Tunnel; pemain utamanya sebagai polisi detektif yang harus menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan yang memiliki motif sama (di Tunnel, pembunuh selalu mencekik korban dengan stoking, sedangkan dalam drama ini pembunuh selalu menyumpal korban dengan celana dalam si korban), diambang dua dimensi waktu yang berbeda, dan bersama tim yang sengklek x))

Pusing pala barbie ketika bangun udah di lintas waktu yang berbeda: 2018 ke 1988. Sepertinya drama Korea hobi banget mengambil setting 1988, bisa dikatakan tahun emas bagi Korea karena waktu itu mereka sebagai tuan rumah Olimpiade.

Bekerjasama dengan tim yang jadul membuatnya harus menyesuaikan diri. Apalagi tahun 1988 belum ada CCTV, ahli forensik dan juga alat komunikasi canggih seperti handphone. Zaman dulu, polisi lebih menitikberatkan pada kekerasan meski terdakwa belum tentu menjadi tersangka.

Di saat kegamangan di dunia dua dimensi, dia masih belum paham kenapa dibawa ke dimensi masa lampau. Mau bunuh diri pun percuma, karena tidak akan mengembalikannya pada dimensi sekarang.

Dia sering diingatkan dari dimensi lain yang memanggilnya, mungkin ini yang dialami orang yang sedang koma. Seperti antara di dunia lain; mati atau hidup:

Diantara semua rekannya di kantor polisi, Han Tae Jo yang diperankan oleh Jung Kyoung Ho ini justru yang paling menarik hati adalah Yoon Na Young yang diperankan oleh Ko Ah Sung. 

Yoon Na Young selama ini hanya dipekerjakan sebagai pembuat kopi rekan-rekan lainnya dan juga mengambil data-data atau berkas dalam menggali kasus yang sedang mereka selidiki. Siapa sangka, dibalik sifat lembutnya itu sangat teliti dan bisa mengunci lawan dengan telak seperti ini x))

Tidak hanya berani, kadang juga nekat x))

Ada kisah masa lalu yang harus diselesaikan:

Oppa, jangan tjakep-tjakep amat gini donk, bikin hati kembang kempis x))

Ada dua kasus yang menarik dalam drama ini. Pertama kasus pembunuhan kepala desa. Ada seorang ibu yang tertuduh sebagai tersangka. Dia diduga membunuh dengan sianida. Dari sini kita bisa melihat betapa sangat berbahayanya sianida. Masih ingat kan kasus Jessica dan sianida di Indonesia yang bahkan sampai sekarang belum jelas siapa tersangkanya? Nah...sianida ini memang sangat mematikan hanya dalam hitungan detik.

 

 

Kasus kedua tentang psikopat yang menguntit para gadis. Masuk ke kamar mereka, merapikan kamar mereka dan memandang mereka saat tertidur. Ini serem banget. Sesungguhnya psikopat paling serem dibandingkan kejahatan apa pun x))

 

 

Cara cepat mengetahui kadar suatu obat nggak perlu cek ke laboratorium, tapi junior sebagai percobaan, langsung tergeletak seperti ini x))

Awkward moment pas ketemu Ibu sendiri di dimensi lain:

Awkward moment kedua, ketika bibi sendiri malah ngecengin di masa lalu x))

Awkward moment ketiga adalah ketiga bertemu diri sendiri saat kanak-kanak. Entah kenapa, pemeran Han Tae Jo versi kecil ini emess banget, aktingnya natural:

Karena bagaimanapun juga, seorang ayah akan melakukan apa pun demi anaknya:

Memiliki masa lalu yang buruk saat kecil, membuat Han Tae Jo jadi memahami perasaan anak kecil seperti ini saat sang anak memiliki ayah yang jahat:

Begitu juga saat ada anak lainnya yang memiliki kakak yang psikopat. Ya, psikopat akan timbul saat seseorang mengalami hal yang buruk di masa lalu:

Kang Dong Cheol si kapten dalam tim mereka ini meski galaknya ampun-ampunan tapi sebenarnya sangat perhatian pada anak buahnya, salah satunya pada Han Tae Jo ini. Nggak ada angin, nggak ada hujan, pas malam-malan mengirim makanan paket komplit lengkap untuk Han Tae Jo.

Resiko menjadi polisi, nyawa pun terkadang kerap menjadi taruhan:

Pelajaran, jangan pernah memberikan kesempatan pada penjahat karena mereka tidak akan pernah menyesal atas apa yang dilakukannya:

Suka banget ama tim ini. Meski bukan berarti selalu kompak, tapi karena hampir tiap hari bersama serasa sudah seperti saudara. Mungkin karena hal itulah Han Tae Jo sebenarnya lebih menikmati hidup di masa lampau dibandingkan di masa depan:

Agak syok pas nonton endingnya, tapi aku suka. Meski memang nggak masuk akal sih ya. Tapi mungkin jika aku seperti Han Tae Jo, aku pun akan sama dengan pilihannya. Kamu?!?