Langsung ke konten utama

REVIEW Itaewon Clas


Selama #SocialDistancing bulan Maret lalu, aku memang nggak nonton drama Korea. Malah lebih suka nonton film yang sekali abis. Apalagi memang belum move on dari drakor Crash Landing on You, hahaha... x))

Sejujurnya aku gak tertarik ama drama ini. Pemeran utamanya, Park Seo Joon yang perannya di Her Privat Life yang narsis banget, dan memang aku gak ngefans ama di drama-drama sebelumnya yang dimainkannya pun begitu x))

Ditambah lagi, pemain lainnya kok nggak ada yang familiar wajah-wajahnya. Tapiiii... pas dramanya tamat, kok banyak yang bilang ini bagus. Penasaran juga, akhirnya nonton jugaaa.. x))

Ini bisa dikatakan sebagai salah satu drama Korea yang minim romance-nya, tapi lebih fokus ke tema drama: bisnis di dunia kuliner. Mulai dari nol banget, sampai bisa menjadi perusahaan besar.

Hanya lulusan SMP, menjelang lulus SMA malah tersandung masalah yang mengakibatkan tidak hanya masa depannya yang hancur, tapi juga nasib ayahnya. Park Sae Ro Yi yang diperankan oleh Park Seo Joo ini beban hidupnya terlalu berat: ayahnya dipecat karena suatu masalah yang sebenarnya tidak bersalah, bahkan tak lama malah meninggal sebagai korban tabrak lari, ditambah lagi emosinya karena saat itu masih remaja, harus mendekam dipenjara selama tiga tahun. 

Yatim piatu, mantan narapidana, pendidikan rendah. Bukan berarti dia tidak punya semangat hidup. Ada dendam yang harus dibayarnya kelak. Oya, selama dia dipenjara, dia menghabiskan waktunya dengan membaca buku.

Ada makna semiotika dari baju-baju yang dikenakan Park Sae Ro Yi ini. Selama belasan tahun, yang dikenakannya hanya seputaran kaos biasa dan juga jaket biasa. Sama sekali nggak modis untuk ukuran orang Korea Selatan. Jangan salah, dia ternyata punya uang, tapi tidak dia habiskan di masa mudanya. Pasca keluar dari penjara, tujuh tahun berikutnya dia merintis kedai kecil dari nol banget. Bahkan hanya merekrut dua orang pegawai saja. Berinvestasi di usia muda, modalnya berasal dari uang asuransi kematian ayahnya.

Jo Yi Seo yang diperankan oleh Kim Da Mi ini awalnya aku heran, kenapa dia lebih banyak disorot di poster-poster drama ini dibandingkan perempuan perempuan satunya lagi. Ternyata dia yang pemeran utamanya.

Jo Yi Seo ini gayanya baddas abeess.. Awalnya kita bakal sebal ama Jo Yi Seo ini. Sengak, sok asik gitu anaknya. Maklumlah ternyata dia selebgram yang punya banyak followers. Dia juga punya blog yang mengulas tempat-tempat makanan di Korea salah satunya. Ini salah satu scene Jo Yi Seo ini menampilkan keahliannya sebagai selebgram. Dia mengambil gambar dari handphonenya dan mengatakan jika kedai milik Park Sae Ro Yi ini tidak menarik dari tampilan tempatnya dan juga persentasi makanannya. Dia memberikan saran kursi-kursi digeser, harus ada menu best seller, dan sebagainya. Park Sae Ro Yi yang sebenarnya hanya modal semangat, sangat terbantukan dengan Jo Yi Seo yang ahli marketing ini.

Luka di masa kecil yang membuatnya harus dibesarkan di panti asuhan membuatnya ambisius dan tidak percaya dengan orang lain. Prinsipnya adalah tidak butuh orang lain karena itu dia juga merasa tidak butuh orang lain. Oh Soo A yang diperankan oleh Kwon Na Ra yang tampaknya perfect ini; pintar dan juga cantik, tapi juga ambisius. Memanfaatkan kebaikan Park Sae Ro Yi yang bucin abis ke dia x)) Kwon Na Ra pernah aku liat aktingnya di drama Suspicious Partner.

Berlari-lari mengejar mimpi, bucin kemudian, hahahaha... x))

Park Sae Ro Yi ini ngebucin Oh Soo A, yang bikin perempuan ini PD abis jika Park Sae Ro Yi selalu percaya padanya.

Sedangkan Jo Yi Seo nge-bucin Park Sae Ro Yi. Sejak kecil, Jo Yi Seo yang cerdas sudah terbiasa harus bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Dia yang dulunya gak percaya cinta, semenjak Park Sae Ro Yi, dia menjadi terobsesi ingin memilikinya. Sementara Park Sae Ro Yi yang nggak pekaan ini, hanya menganggap Jo Yi Seo sebagai adiknya karena memang usia mereka terpaut jauh. Nasiiiibbb... x))

Sementara Jang Geun Soo nge-bucin Jo Yi Seo. Diperankan oleh Kim Dong Hee yang pernah main di Sky Castle. Jang Geun Soo ini representasi cowok yang terkena sindrom friendzone. Udah tau bertepuk sebelah tangan, masih aja ngarep x)) #PukPuk

 Ngakak akutu kalo liat kelakuannya Jo Yi Seo yang selalu berusaha memisahkan antara Pak Sae Ro Yi ama Oh Soo A kalo lagi berduaan x))


Sengit banget kalo dua ciwiciwi ini pas berdua, semacam kayak mau adu jotosss... x))

Salutnya ama drama Korea tuh, nggak hanya tokoh utamanya aja, pemain-pemain pendukungnya juga punya karakter yang kuat. Begitu juga di drama ini.

Lahir sebagi anak haram di keluarga Jang Ga Grup, Jang Geun So ini tipikal nggak punya motivasi hidup. Nggak semangat banget. 

Mungkin karena selama ini dia menganggap hidupnya tidak diharapkan siapa pun. Sifatnya berubah saat Jo Yi Seo mengatakan jika mau menerimanya kelak saat bisa menjadi pewaris Jang Ga Grup.

Jang Dae Hee yang diperankan oleh Yoo Jae Myung ini representasi keangkuhan sosok pemimpin yang merasa sudah merintis kedai kecil sedari nol menjadi salah satu perusahaan berpengaruh di Korea Selatan. Sukses di memimpin perusahaan, belum tentu sukses mendidik anaknya. Didikan yang salah membuat anaknya tak pernah bisa berdiri sendiri, selalu berada di balik ayahnya. Percayalah, buah keangkuhan akan runtuh pada masanya.

Jang Geun Won yang diperankan oleh Ahn Bo Hyun ini tipikal anak bapak banget. Sejak remaja, semua kelakuannya selalu dibereskan oleh sang ayah. Ada, ada banget orang model gini. Rasanya pengen toyor mukanya yang sengak.. x)) 

Ma Hyun Yi yang diperankan oleh Lee Joo Young ini sebenarnya bukanlah chef handal bak restoran-restoran ternama. Ma Hyun Yi direkrut Park Sae Ro Yi di kedainya karena dia pernah makan bekal Ma Hyun Yi yang menurutnya enak saat mereka kerja bareng di pabrik. Sesederhana itu Park Sae Ro Yi percaya dengan orang lain. Ma Hyun Yi ini awalnya sosoknya nggak menonjol, tapi mulai pertengahan drama, ada beberapa konflik yang harus dilaluinya.

Satu lagi anak buah Park Sae Ro Yi di awal ia merintis kedainya. Ada Ryo Kyung Soo yang memerankan Choi Seung Kwon. Sebagai mantan preman, emosinya mudah tersulut. Perannya sekilas sepele, tapi kelak bisa menyelamatkan nyawa Park Sae Ro Yi dan yang lainnya. Ya, sebagai mantan preman sekaligus mantan narapidana, tentunya dia punya nyali yang cukup besar, berani menanggung resiko meskipun nyawa taruhannya.

Lewat sosok Tony Kim si pegawai baru di kedai Park Sae Ro Yi yang diperankan oleh Chris Lyon ini menyelipkan tentang toleransi akan perbedaan warna kulit. Meski dia tampak berbeda, sebenarnya dia adalah keturunan Korea yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kedai milik Park Sae Ro Yi.

Kebaikan sekecil apa pun, akan selalu ada balasannya. Lee Ho Jin, si cupu yang pernah dibela Park Sae Ro Yi saat masih sekolah, membalasa budinya saat dewasa dengan cara yang tidak terduga. Ya, drama ini mengajarkan tentang pentingnya investasi di masa muda.

Heyyy...Oppaaaa... Nongol dia akhir episode andah... wkwkwkw... #SpoilerDikit


Kalo lagi sukses, jangan lupa me time dengan tim. Minimal makan bareng bisa meningkatkan rasa persaudaraan.

Drama ini mengajarkan bahwa proses tidak akan menghianati hasil asal ada kemauan yang gigih, usaha yang keras, dan pantang menyerah meski banyak cobaan menghadang. Butuh waktu lebih dari lima belas tahun bagi Park Sae Ro Yi untuk bisa mewujudkan impiannya. Dan itu tidak mudah, berkali-kali jatuh. Impiannya tidak akan terwujud tanpa ada dukungan dari orang-orang yang dipercayanya. Drama ini cocok banget bagi anak muda yang sedang merintis usaha, mengajarkan bahwa keberhasilan tidak bisa didapatkan dengan sekejap, karena terkadang harus ada air mata dan nyawa taruhannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))