Langsung ke konten utama

[Serba-serbi] Drama Bertema Penulis


Menjadi penulis adalah salah satu profesi yang membanggakan juga bermasa depan di Korea. Maka jangan heran jika lumayan banyak drama Korea yang mengambil tema tentang kehidupan penulis. Dalam drama-drama ini, juga ada selipan bagaimana suka dukanya memilih berprofesi sebagai penulis.
Berikut beberapa drama Korea bertema penulis yang pernah aku tonton, apakah ada yang sama juga, atau ada yang punya referensi lain?!?


Adalah Han See Jo yang diperankan oleh Yoo Ah In merupakan seorang penulis best seller. Lewat kesehariannya, kita bisa merasakan sisi kehidupan penulis dengan ritme hidup yang teratur; menjaga pola tidur, makan yang sehat (tapi dia masih belum bisa menggantikan cake stroberi kesukaannya, menghindari merokok (digantikan semacam batang kayu manis yang sekilas mirip cerutu).

Ternyata menjadi penulis yang produktif tidaklah mudah. Setelah satu buku keluar, tentu akan dikejar dengan deadline buku lainnya. Belum lagi harus menghadapi serangkaian acara semacam meet & great, bedah buku, konferensi pers dan sebagainya.

Ditambah menghadapi berbagai tipe penggemar. Tak jarang penggemar bukan saja membuat senang, tapi juga susah. Bahkan diceritakan di awal episode jika ada penggemar yang terinspirasi dengan apa yang ditulisnya dan berniat menghancurkan hidupnya. Serem juga ya jadi penulis... x))


Banyak orang nonton drama ini karena mau mantengin pemeran utamanya yang cowok. Aku malah lebih fokus ke jalan ceritanya yang beraroma buku banget: dunia penerbitan. Mulai dari para editor, penulis, pendesain sampul buku, bahkan sampai bagian promosi di penerbitan komplit diceritakan di sini. 

Dulu, cita-citaku selain pengen jadi pustakawan, pengen kerja di penerbitan buku, soalnya biar ketemu buku tiap hari, hahaha... :D

Adalah Lee Jong Suk yang berperan sebagai Cha Eun Ho yang berprofesi sebagai kepala editor muda, penulis dan juga dosen di suatu kampus. Namanya mulai berkibar sejak buku pertamanya langsung melambungkan namanya, dan menjadi salah satu jantung utama pemasukan penerbit tempatnya bekerja. Maka nggak heran jika masih mudah tapi sudah memiliki kehidupan yang mapan.

Dibandingkan kisah percintaan dua pemeran utamanya, aku malah lebih suka dengan dunia penerbitan yang menjadi setting utama para tokohnya bekerja. Mulai dari tokoh utama, sampai tokoh-tokoh pendukunya.

Namanya juga dunia penerbitan, ya nggak jauh-jauh dari aroma buku. Hampir 90% para tokoh dalam drama ini sangat menyukai buku


Adalah Yoon Ji Ho yang diperankan Jung So Min, sejak kecil berada di lingkungan keluarga masih konvesional banget. Laki-laki selalu diutamakan, di setiap momen apa pun. Bahkan urusan ulang tahun.

Untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penulis skenario drama memang tidak mudah. Dia harus melewati masa menjadi asisten penulis skenario drama untuk semacam batu loncatan ke karirnya kelak. Berbulan-bulan dia lalui.

Setelah selesai masa kontraknya, sembari menunggu job skenario drama lainnya, dia berencana pulang ke rumah. Tanpa disangka, adiknya sudah menikah. Yoon Ji Ho yang bertahun-tahun membayar uang untuk membeli rumah mereka justru tanpa disadari tersingkirkan. Karena di sistem keluarga mereka, anak laki-laki berhak menempati rumah peninggalan keluarga. Mau nggak mau dia harus keluar dari rumahnya sendiri.


Adalah Lee Hyun Soo yang diperankan Seo Hyun Jin, merupakan penulis dengan debut perdana. Hasil perjuangan selama lima tahun yang dimulai dari nol banget; menjadi asisten penulis ternama, beberapa kali gagal dan akhirnya memenangkan kompetisi menulis hingga menjadi penulis debut yang bahkan tulisannya dibuat drama yang stripping. Sungguh perjuangan yang tidak mudah, bahkan dia mengorbankan perasaannya tentang cinta karena lebih memikirkan karirnya dan masa depannya.

Lee Hyun Soo dan On Jung Sun ini representasi pemuda-pemudi idealis di Korea, dan ternyata memang banyak di kehidupan nyata. Mereka lebih mementingkan masa depan dibandingkan rasa jatuh cinta yang pikir mereka hanya membuang-buang waktu meski rasa itu tumbuh di sela-sela hati mereka masing-masing. Lee Hyung Soo meski masih jadi penulis debut, dia sangat marah dengan sutradara yang mengubah jalan cerita drama yang dibuat meski itu untuk tuntutan rating. 


Seo Hyun Jin yang lumayan banyak bermain di drama-drama ini, perannya agak berbeda dibandingkan peran-peran lainnya yang sebelumnya aku tonton. Di drama ini agak sengklek; karena kelamaan hidup sendiri (akibat obesitas yang pernah melandanya bertahun-tahun) menjadikannya tanpa disadari suka ngomong nggak jelas sendirian. Profesinya di sini, sekilas mirip ama drama Temperature Love; sama-sama berprofesis sebagai penulis dengan masa depan yang suram. Selain itu, ada drama lainnya juga yang pernah aku tonton: Romantic Doctor, Teacher Kim. Dibandingkan dua drama lainnya yang pernah aku tonton itu, lebih suka aktingnya di sini; natural banget meski awalnya agak aneh juga liat dia sini agak semrawut tampilannya

Setiap mereka makan, menunya selalu berbeda. Ini bagus banget sih menurutku, karena lewat drama ini sebenarnya seperti selipan makanan-makanan khas Korea. Misal, Tteokpokki menjadi makanan yang sangat memories bagi Baek Soo Ji, karena dulu saat masa kecil pernah makan itu sampai banyak porsi tapi dia nggak tahu kalau dia sebenarnya dimanfaatkan oleh teman sekolahnya yang emaknya jualan itu x)) Gara-gara itu, pas udah dewasa, dia jadi benci tteokpokki ini x))

KIM HYE-JIN yang diperankan oleh Hwang Jung-Eum adalah seorang perempuan yang selalu dikelilingi kesialan beruntun. Dulu dia adalah anak yang cantik, segudang prestasi dan berasal dari keluarga yang kaya raya. Sayangnya saat beranjak remaja, hidupnya berubah total. Kemiskinan mengubahnya menjadi terlihat buruk rupa: rambut yang seperti sapu ijuk dan muka penuh dengan bercak merah yang mengikuti gen jejak dari ayahnya.

Kehidupan Kim Hye Jin berlanjut, akhirnya dia diterima bekerja di perusahaan yang ternama sebagai penulis artikel di majalah. Saking semangatnya datang saat hari pertama kerja, dia justru melakukan beberapa kecerobohan, termasuk menabrak seseorang, yang nantinya diketahui bernama Kim Shin Hyuk ini.

Oya, cowok yang ditabrak Kim Hye Jin tempo hari itu adalah editor di majalah MOST yang artinya mereka juga bakal sering bareng-bareng. Berbeda dengan Ji Sung Joon yang agak jaim, Kim Shin Hyuk ini malah usilnya luar biasa, apalagi kalo ama Kim Hye Jin yang sering jadi korban keusilannya. Bahkan Kim Shin Yuk ini memanggil Kim Hye Jin dengan sebutan 'Jackson' karena saat pertama kali mereka bertemu, perempuan itu mengenakan sepatu hitam dengan kaos kaki putih. Persisi seperti Michael Jackson x)) Ditambah lagi adanya bintik merah di pipi Kim Hye Jin mirip Michael Jackson yang makin memperkuat Kin Shin Hyuk menyebutnya 'Jackson' x))

Nahhhh.. Dari drama-drama di atas, ada yang udah nonton juga? Atau bisa rekomendasi drama lainnya yang bertema serupa: dengan tokoh utama penulis? ❤

Komentar

  1. penulis juga punay daya tarik untuk dibuat cerita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, di Indonesia masih jarang yang mengulas penulis di drama/ penulis nih :D

      Hapus
  2. belum ada yang ditonton semua. tapi saya juga suka banget sama haal-hal berbau penulis karena dulu pernah punya cita-cita pngen jadi penulis juga. setiap kali denger kata penulis bawaanya happy banget 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuy, drama-drama di atas langsung masukin waiting list buat ditonton :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))