Langsung ke konten utama

Kota Agung, Surganya Lampung

 
 Jadi awal-awal new normal, sekitaran bulan Juli, rasanya udah gak kuat banget buat piknik. Tapi bulan segitu tentunya masih mikir mau jalan ke mana. Akhirnya mencoba ke tempat yang sekiranya sepi alias menjaga jarak dari orang lain. Dan Kota Agung adalah pilihannya.
Sebenarnya udah pengen banget ke Kota Agung, tapi gak pernah ada waktu. Maklum, jarak antara Kota Metro ke Kota Agung lumayan jauh. Harus melewati beberapa kabupaten yang ada di Lampung.
 



Akhirnya kesampaian juga. Berangkat pagi-pagi banget dari Kota Metro, dengan prediksi pas pulangnya nggak nyampe malam, alias gak perlu menginap di sana.


Meski begitu, dengan waktu yang terbatas, bisa ke berbagai tempat. Pertama, ke Way Lalaan. Dulu aku pikir, yang namanya ke air terjun tuh pasti jauuuhh banget. Kenapa? Soalnya beberapa kali ke curug (bahasa Sundanya air terjun) pas zaman kuliah di Jatinangor - Bandung, di sana tuh curug memang jauh banget dari pemukiman penduduk. Dan pasti ngos-ngosan x))

 

Nahhh...beda nih pas ke Way Lalaan ini. Memang sih musti jalan agak jauh buat ke lokasi air terjunnya, tapi udah enak banget. Ada ratusan tangga yang bisa kita lewati tanpa khawatir terperosok melewati jalanan tanah terjal. Begitu juga kalo kebelet pipis kayak aku yang dikit-dikit cari toilet, di sini toiletnya bersih.
 
 Rasanya kurang afdol kalo gak foto-foto dengan background air terjun yang syeger ini x))


 
Lalu lanjut ke Pantai Terbaya. Kalo dari jauh gini, pantainya tuh bagus banget. Tapi realitanya, pantainya tuh pas dipasir-pasir banyak banget sampah yang tak terurai. Gelinya tuh, banyak sampah-sampah seperti baju bahkan sempak-sempak berceceran x)) 


 
Kenapa di judul postingan ini aku kasih nama; Kota Agung, Surganya Lampung? Soalnya selain banyak pantai di sini, juga kita bisa menikmati indah pegunungan yang terpampang nyata dari jalanan yang kita lewati.


 
 Kurang afdol rasanya kalo mampir ke suatu kota, nggak sekalian icip makanan khasnya. Selain otak-otak dan lumpia kering, kuliner di Kota Agung yang tidak ada di kota lain adalah Iwan Galau. Dulu aku nggak ngeh makanan apa itu. Ternyata itu semacam makanan berkuah seperti perpaduan antara bakso dan kuahnya mirip tekwan gitu. Ramai sekali pengunjung yang ingin makan di sini. Harganya di hitung per butir yang kita ambil. Kalo kuahnya bisa nambah sesuka hati.

 
Aku nyoba segini, harganya hanya lima belas ribu aja:


 
 Seperti aku bilang di awal, Kota Agung ini semacam surganya Lampung. Sayangnya aset-aset alam yang ada kurang diperhatikan. Padahal jika dimanfaatkan lebih lanjut, tentu menjadi potensi sumber daya alam yang dapat memajukan kabupatennya.

Komentar

  1. kota agung, kota kecil yang cantik ya mbak, menyimpan surga air terjun yang sejuk

    BalasHapus
  2. paling gemes kalau kepantai itu banyak sampah, keindahannya jadi hilang krn sampah

    BalasHapus

  3. permainan poker yang gampang menangnya hanya di IONQQ
    ayo segera di coba permainan kami :D
    WA: +855 1537 3217

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))