Langsung ke konten utama

Tote bag Unyu


Jauh sebelum kampanye #AntiKresek, aku sudah terbiasa membawa tote bag kemana-mana. Mau ke kampus, ke pasar, bahkan main pun tentunya lebih nyaman pakai tote bag. Biasanya kalo pakai tote bag juga memberikan rasa aman loh. Kenapa? Karena pencuri cenderung lebih tertarik dengan tas emak-emak ala bling-bling, dipikirnya kalo tote bag nggak ada barang berharga, gyahahaha... x))
Ketika kita terbiasa menggunakan tote bag, bukan berarti mudah menggunakan ini kemana-mana sebagai pengganti. Aku sih harap maklum kalau ke minimarket atau supermarket (yang dulunya) menolak ketika kita mau mengganti kresek yang mereka berikan dengan tote bag yang kita bawa dengan alasan keamanan berbelanja. Tapi, kalau berbelanja di luar, seperti pasar misalnya, aku jarang banget menerima pemberian kresek. Selalu heran si penjual, bahkan malah ada yang 'maksa' ngasih kresek. Tapi aku juga keukeuh menolak kresek yang mereka berikan. Jadi aku sebagai pembeli dan mereka sebagai penjual sama-sama keukeuh dengan argumen masing-masing, wkwkwk...kresek oh kresek... x))

Jadi, tanpa disadari sejak zaman kuliah, aku memiliki banyak tote bag yang 90% rata-rata hasil gratisan. Kebanyakan dari seminar ataupun hasil dari berbelanja, banyak juga yang dikasih langsung oleh penulis.

Begitu sekarang kampanye menggunakan tote bag, nggak perlu berburu lagi. Udah ada dan tinggal dipake seperti biasa, bahkan berangkat kerja pun tote bag selalu menemani. Tas isinya hal-hal penting seperti dompet, laptop, printilan charger dan beberapa falsdisk. Nah, kalo tote bag isinya bekal plus botol minum, mukena, dan beberapa buku. Macam emak-emak rempong banget ya, jadi jarang banget aku terlihat sok unyu dengan satu tas... :))

Komentar

  1. Tote bag-nya lucu-lucu. Kalau aku tote bag-nya bekas goodiebag semua hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tote bag sekarang banyak yang unyu-unyu ya, Mbak... :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))