Sebenarnya selesai nonton drama Mouse ini dahulu dibanding Move to Heaven, tapi drama yang ini mikir banget, begitu juga buat nulis reviewnya, hahaha... x))
Nonton ini memang capek, soalnya tiap episode kudu mikir tapi selalu bikin penasaran x))
Menurut Dr. Daniel Lee dalam drama ini, keturunan psikopat: 99% gen psikopat, 1% gen genius. Dalam drama ini nantinya ada tiga keturunan psikopat yang ditampilkan.
Penulis drama ini terinpirasi dari kasus pembunuhan Sekolah Dasar Icheon tahun 2017.
"Tuhan tidak pernah menjawab doaku, jadilah aku seorang pembunuh. Pembunuhan pertama sangat berantakan, tapi kegairahan dan sensasi yang aku rasakan tidak akan pernah terlupakan. Sejak itu, nafsu untuk membunuh terus merasuk jiwaku."
-Sang Predator-
Dari setiap tanda jejak yang ditinggalkan psikopat saat membunuh korban dengan pola yang sama, menandakan sang psikopat marah karena selama ini Tuhan tidak pernah menjawab pertanyaannya.
Tidak ada manusia yang terlahir sebagai monster, tapi lingkunganlah yang membentuknya menjadi monster.
Menjalin hubungan yang lama bukan menjadi patokan bisa mengenali pasangan seutuhnya. Kebayang kan ternyata punya pasangan psikopat x))
Dari drama ini kita bisa mengambil pesan moral bahwa peran seorang ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter sang anak kelak.
Ada seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan masa depan anaknya yang mewarisi gen psikopat dari ayahnya hingga sampai berniat mengakhiri hidup sang anak dengan tangannya sendiri.
Ada juga seorang ibu yang mati-matian berjuang mempertahankan sang anak yang dilahirkannya meski dianggap mewarisi gen psikopat dari ayahnya.
Seorang anak tidak bisa memilih lahir dari orangtua yang seperti apa, tapi kelak mereka bisa memilih menjadi orangtua seperti apa.
Seseorang yang sudah terlanjur di labeli psikopat karena dianggap mewakili gen psikpat dari sang ayah, serasa mendapat sanksi sosial seumur hidup atas hal-hal yang belum tentu terjadi kebenarannya.
Selain membahas dunia psikopat, sebenarnya drama ini juga menjabarkan apa saja yang disebut 7 deadly sins.
Koo Moo Chi di episode 5 berkata: "kamu membunuh orang untuk memerankan dongeng".
Background foto para korban dengan cerita dongeng di sampingnya memperlihatkan sekali makna semiotika yang ingin dihadirkan penulis skenario drama ini. Warbiyasa banget, terniat ini mah... x))
1. Byun Soon Young. Tewas dengan mengenakan tudung merah. Dia ditemukan tewas ketika pulang dini hari seorang diri. Mengingatkan kita pada dongeng Red Riding Hood, sang serigala yang menyamar.
2. Jo Mi Jung seorang food vlogger. Sering membuat video mukbang tapi ternyata pengidap bulimia. Dia dibunuh karena makan banyak tapi dimuntahkan. Menandakan sifat kerakusan. Dengan simbol dongeng The Fox and The Grapes.
3. Na Chi Kook. Menandakan sifat kesombongan. Dimana dia sempat mengumpat karena merasa sudah bersusah payah mendapatkan pekerjaan berseragam. Agak sadis cara dia (hampir) dibunuh. Ditemukan dengan keadaan setengah bugil. Mirip seperti dongeng The Emperor's New Clothes.
4. Kim Han Kook. Diculik dengan umpan roti yang mengingatkan kita pada dongeng Hans & Gretel.
5. Koo Moon Won. Adalah Kakak dari Koo Moo Chi. Berbeda dengan adeknya yang penuh dendam sepanjang hidupnya, sang kakak mengabdikan dirinya menjadi pastur di sebuah gereja dan memaafkan siapa yang membunuh orangtua mereka. Sifat kemarahan sekilas mirip dongen The Wolf & Young Goat.
Korban lainnya, aku agak lupa dan kurang menangkap apa makna dari 7 deadly sins dan diambil dari dongeng apa. Mungkin ada yang bisa membantu? x))
Tapi terus-menerus menyimpan rasa amarah dan dendam juga tidak baik. Seperti yang dialami oleh Koo Moo Chi, tanpa disadari hidupnya hanya dipenuhi rasa penasaran dan balas dendam yang tak kunjung usai pasca kematian orangtuaya.
Drama ini juga mengajarkan bahwa inner child yang dialami Sung Ji Eun yang tanpa disadari membawa rasa bersalahnya di masa kanak-kanak sampai dia dewasa.
Juga lewat tokoh Oh Bong Yi yang tinggal seorang diri pasca kematian neneknya. Ditambah lagi label korban pemerkosaan, membuatnya enggak berinteraksi dengan orang lain.
Pokoknya drama genre in thriller ini nontonnya pake mikir banget. Banyak teka-teki makna semiotika setiap episode. Saran buat yang mau nonton, pelan-pelan aja nggak harus ngoyo x))
Komentar
Posting Komentar