Langsung ke konten utama

REVIEW Thirty Nine

 
"Ketika tubuh kita sakit, kita harus dioperasi atau meminum obat. Tapi ketika pikiran kita yang sakit, kita harus istirahat yang cukup."
Pas drama ini tayang, aku malah nggak tahu, padahal salah satu tokoh utamanya adalah Son Ye Jin yang baru saja menikah dengan Hyun Bin di tahun ini. Aku justru tahu drama ini dari adekku yang cowok, hahaha... x))

Dilihat dari judulnya, sudah kebayang kan drama ini tentang apa: tiga perempuan lajang di usia matang dengan segala problematika yang berbeda. Mereka bertiga bersahabat sejak remaja yang awalnya tidak sengaja bertemu satu sama lainnya, hingga akhirnya tetap bersahabat sampai mereka dewasa.


Tiga perempuan, dengan tipe kepribadian yang berbeda. Pertama, ada Cha Mi Jo yang diperankan oleh Son Ye Jin. Berprofesi sebagai dokter kecantikan di klinik milik keluarganya. Cantik, mapan dan terlihat memiliki segalanya, nyaris bisa dikatakan sempurna. Ternyata dibalik semua itu, dia menyimpan kesedihan belasan tahun yang dipendamnya. Mungkin karena itulah dia masih memilih untuk hidup lajang.

 
 
 Hingga 'tragedi peony' membuatnya berubah x)) 
 

 
 Sampai berlutut di depan orang lain demi sahabat :')
 
 
 Kedua, ada Jeong Chan Young yang diperankan oleh Jeon Mi Do. Di awal episode, ternyata sempat menjadi kontroversi karena berperan sebagai pelakor. Tapi sebenarnya jika kita menonton sampai akhir, kita akan paham hubungan antara Jeon Mi Do dan Kim Jin Seok. 
 
 Kantor ama rumahnya Jeong Chan Young sama-sama penuh buku:
 
 
 Hubungan anak dan orangtua juga chemistry banget dalam drama ini:
 
 Dari kisah hidup Jeong Chan Young, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan menjelang kematian: menuntaskan cita-citanya, menyenangkan orangtuanya, menutup akun sosial medianya, memesan tempat pemakaman, sampai mengumpulkan sahabat dan kerabat :')
 
 
 Ketiga, ada Jang Joo Hee. Tampak paling 'lola' dibandingkan dengan dua sahabatnya. Meski begitu, justru dia selalu menjadi penengah bagi kedua temannya yang kadang berselisih paham itu.
 
 Suka banget ama persahabatan mereka bertiga. Nggak hanya dalam suka, tapi juga duka:
 
 
 

 



 
 
 


 
Lewat tokoh Park Hyeon Jun, kita bisa paham betapa susahnya menjalani pilihan hidup sesuai passion:

 
  Dari drama ini kita jadi tahu bagaimana rasanya menjadi anak adopsi. Cha Mi Jo memiliki inner child yang dibawanya sampai dewasa :')
 
 
 
 
Kim Seon U ini romantis banget menurutku, tapi gak menye-menye. Kim Seon U tahu bagaimana caranya menghibur Cha Mi Jo yang sering mengalami luka batin :')
 

 
 Suka banget drama ini, tak jarang ikut meneteskan air mata di beberapa scene. Drama ini tentang pendewasaan diri menjelang umur kepala 4, bahwa semakin dewasa akan semakin berat ujian kehidupan yang dialami.
 
  Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
 1. Ketika tubuh kita sakit, kita harus dioperasi atau meminum obat. Tetapi ketika pikiran kita yang sakit, kita harus istirahat yang cukup. 
2. Daripada khawatir akan masa depan, lebih baik pikirkan kenangan indah yang kamu miliki dengannya.
3. Mereka bilang, orang berubah ketika mereka akan meninggal.
4. Beberapa dari kita menghadapi awal baru dan beberapa menghadapi akhirnya ketika kita berusia 39.
5. Daripada melihat ke belakang, ayo lakukan semua yang selalu ingin kita lakukan.
6. Mungkin aku akan merasa tersesat untuk sesaat, tapi aku akan menemukan jalanku kembali.
7. Inilah pilihan hidup kami. Untuk hidup layaknya tidak ada hari esok, layaknya tidak ada kesedihan. Begitulah kami memutuskan untuk menjalani hari demi hari.
8. Siapa bilang kamu jadi lebih bijaksana ketika berusia 40 tahun? 
9. Seorang teman sejati memberitahumu apa yang benar dan apa yang salah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))