Langsung ke konten utama

REVIEW Drunk in Good Taste


Dengarkan, lihat yang manis-manis saja karena dunia penuh dengan hal-hal yang manis. Ini adalah salah satu kutipan dari mini drama Drunk in Good Taste ini. Ya, dramanya cuma terdiri dari dua episode. Kusuka banget sama drama ini, soalnya tokoh utama yang cewek demen makan dan juga motoin makanan alias foodstagram, hahahaha.. x))
Adalah Chong Nam yang diperankan oleh Kim Hyang Gi, mahasiswa baru di sebuah kampus Seoul. Asalnya berasal dari South Chungcheong. Dia kuliah di Seoul, tinggal bersama kakaknya yang sangat berkebalikan dengannya; super cantik, rapi, pintar, perfectlah pokoknya. Usia mereka yang terpaut lumayan jauh, membuat mereka tidak akrab sebagai kakak adik. Ya, usia mereka terpaut delapan tahun, yang artinya ketika Chong Nam baru masuk kuliah, sang kakak sudah masuk dunia kerja.

Diperkuliahan, Chong Nam bertemu Yeon Nam yang diperankan oleh Kim Min Gyu. 

Awalnya Chong Nam tertipu oleh perawakan Yeon Nam yang tinggi, dan mengira jika dia adalah kakak tingkatnya. Chong Nam yang lugu malah dikerjain ama Yeon Nam yang usil ini x))

Meski kesannya cuek, sedari awal kuliah, Yeon Nam ini sebenarnya peduli ama Chong Nam. Salah satunya adalah dia khawatir pas Chong Nam diganggu teman mereka yang sok kaya, geuleh pisan kelakuannya, hahaha... x))
 

Entah kenapa, suka ama kisah Chong Nam ama Yeon Nam. Chemistry-nya dapet, natural banget aktingnya.

Perpaduan antara si usil ama si lugu x))

Siapa yang nggak bakal baper kalo kayak gini x))


Seperti di awal postingan, kuceritakan jika Chong Nam ini demen makan. 

Untung Yeon Nam juga asyik bisa ngikutin hobinya Chong Nam yang hobi makan ini. Yeon Nam juga semacam penyejuk bagi Yeon Nam ini. Misal, saat Yeon Nam ribet banget moto makanan pake kamera, padahal sebelumnya Chong Nam moto makanan cuma make hape yang lebih praktis. Hal itu dilakukannya karena baper denger komen di postingannya yang bilang hasil fotonya monoton. Yeon Nam menasehati jika Chong Nam moto makannan balik pake handphones aja karena lebih praktis, nggak perlu denger omongan orang lain. Uwuwu banget lah Yeon Nam ini x))

Ternyata aku nggak separah kayak Chong Nam kalo moto makanan. Chong Nam niat banget kalo foto makanan, ampe kemana-mana kudu bawa piring, hahahaha... x))

Menjadi foodstagram memang tidak semudah yang dilihat. Begitu juga yang dialami Chong Nam yang sering kepikiran kalo ada yang komen negatif ama foto dessert yang dipostingnya di akun sosmednya. Oya, Chong Nam ini motretnya spesialis dessert gitu. Alhamdulillah, selama posting makanan di instagram nggak ada yang julid, malah yang ada orang lain banyak yang sering kena 'ratjun' postinganku. Agak beda jika di posting di facebook, ada beberapa emak-emak julid yang komennya semacam: jajan terus, masak sendiri aja lebih murah, awas kolesterol, awas diabetes, atau yang lebih lucu lagi misalnya komplain pas aku posting makanan yang nggak disukainya x))

Bukan membuang tanggung jawabmu, tapi coba kurangilah pekerjaanmu. Selain kisah Chong Nam, kisah dari sisi Kakaknya Chong Nam juga menarik, problematika kehidupan pekerja di Korea yang tak jauh berbeda dengan di Indonesia: memiliki pimpinan yang semena-mena, dan berkurangnya waktu untuk memikirkan diri sendiri.

Percintaan kisah orang dewasa lewat sisi Kakaknya Chong Nam juga lebih berat dibandingkan dengan kisah Chong Nam. Lebih rumit, karena ada beberapa pilihan x))

Orang dewasa pasti akan mengalami yang namaya patah hati x))

Jika dari sisi Chong Nam, kita melihat kehidupan seorang foodstagram, ada tokoh bernama Kim Tei, senior Chong Nam, semacam selebgram yang super cantik gitu. Pacaran udah kayak beli sandal jepit, dikit-dikit putus x)) Kehidupan palsu Kim Tei sepertinya ini semacam sindiran para milenial yang berlabel selebgram, demi konten, melakukan hal apa saja, semacam: pura-pura makan enak padahal dimuntahin, sok cantik, sok kaya, pamer postimg sepatu baru nggak tahunya cuma nyoba di mall kayak Kim Tei ini. Nyebelin banget anaknya, hahaha... x))


 

Ada pesan yang diselipkan dari drama ini bagi para selebgram yang terlalu mengumbar kehidupan pribadinya: tiati ada penguntit yang mengikuti gerak-gerikmu x))

Hadiah yang tak terduga sangat bagus, apalagi jika hadiah manis akan jauh lebih baik. Chong Nam kecil yang pernah mendapatkan makaroni dari seseorang, membuatnya menyukai makaroni dan menjadikannya sebagai makanan favorit. Pernah merasa begitu juga? Dulu aku juga pernah dapet permen, sebenarnya sih kilse banget ya, cuma permen biasa, tapi karena dulu menganggapnya spesial, permen itu dipajang ampe berbulan-bulan, wkwkwk... sungguh kupernah malah pada masanya x))

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))