Sebenarnya pas hari terakhir di Palembang, tujuan utamanya adalah ke Jakabaring, mau lihat stadion dan segala isinya di sana pasca ASIAN GAMES tahun lalu. Pas siang menjelang solat duhur, sekalian ke Masjid Cheng Ho ini.
Hanya ada waktu sebentar saja di sini, alias hanya solat duhur saja. Dari depan maupun segala isinya tampak ungu unyu mendekati pink tua gini warnanya:
Jika Masjid Cheng Ho di Surabaya, Makassar dan Purbalingga lebih didominasi dengan warna merah yang merupakan warna identik khas China, Masjid Cheng Ho ini lebih ke warna ungu kepinkan seperti ini:
Tetap tidak meninggalkan ciri khasnya, pilar-pilar besar penyangga masjid seperti ini:
Ukuran masjidnya sebenarnya biasa, tidak terlalu besar, tapi adem pas di dalamnya:
Masih ada beduk, yang diletakkan tersendiri di saung seperti ini:
Masjid ini dilengkapi dua menara, yaitu Habluminallah dan Habluminannas. Di bawah menara ini merupakan tempat wudhu. Yang aku foto ini merupakan tempat wudhu bagi wanita, disampingnya ada seorang ibu yang bertugas untuk tempat kita menitipkan sepatu. Ibu ini pun menyambi sambil jualan gantungan kunci ciri khas Masjid Cheng Ho.
Jika kita perhatikan, masing-masing menara ini terdiri dari lima tingkat yang artinya semacam melambangkan sholat lima waktu yang harus kita lakukan setiap hari. Tinggi menara ini sekitar tujuh belas meter yang artinya, jumlah rakaat yang kita kerjakan dalam sehari. Penuh filosofi ya.
Ini sebenarnya bukan satu-satunya Masjid Cheng Ho di Indonesia, ada lumayan banyak tersebar di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Masjid Cheng Ho di Surabaya yang paling terkenal berdiri sekitar tahun 2002. Kemudian disusul Masjid Cheng Ho di Palembang ini yang beridri tahun 2006. Ketiga, sekitar tahun 2007 ada Masjid Cheng Ho di Kutai Kertanegara. Keempat, ada di Purbalingga yang berdiri sekitar tahun 2011. Dan masih ada beberapa Masjid Cheng Ho lainnya, totalnya sekitar lima belas masjid.
Komentar
Posting Komentar