Langsung ke konten utama

REVIEW My Liberation Notes

 

"Berhubungan dengan orang lain bagaikan pekerjaan bagiku. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan berat." 
 
Ini kali kedua aku nonton drama Korea bertema introvert. Sebelumnya ada Because this is My First Love yang dimainkan oleh Jung So Min dan Lee Min Ki yang juga bermain dalam drama ini. Le Min Ki di sini justru berbeda karakter dengan drama sebelumnya, malah super cerewet x))

Drama ini bercerita tentang tiga kakak adik yang tinggal di pedesaan. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali. Begitu juga jam pulang pun mereka langsung pulang karena jika tidak langsung pulang, mereka bakal nggak kebagian bus pemberhentian terakhir yang sampai ke desa mereka. Alhasil mau nggak mau kalau pas ada acara di luar setelah jam kerja kantor, mereka jarang ikut gabung. Jika mau pulang larut malam, resikonya adalah mereka pulang naik taksi yang tentu ongkosnya bisa tiga kali lipat jika dibandingkan naik bus biasa x))

Perjalanan panjang dari rumah ke tempat kerja, begitu pula sebaliknya, tentu mau tidak mau menjadi tempat peristirahatan sementara. Ini aku ngalamin banget zaman magang saat kuliah, berangkat pagi banget demi mengejar bus damri pemberangkatan pertama, dan pulang sampai kosan sudah malam apalagi kalau nggak kebagian bus terakhir mau nggak mau harus naik angkot berganti tiga kali yang tentunya terasa amat sangat melelahkan x)) Karena pengalaman itulah, aku si anak desa nggak pernah bercita-cita tinggal di kota. Waktunya hanya habis di jalanan x))
 
 Yeom Gi Jeong yang diperankan oleh Lee El ini sebagai kakak pertama. Kerjaannya suka ngeluh; ngeluh kerjaan, ngeluh percintaan, ngeluh ekonomi. Dan sebagainya. Di awal-awal drama, sempat sebal ama tokoh ini. Pas udah mulai pertengahan, malah paling suka tokoh ini dibanding adik-adiknya. Soalnya paling relate ama kehidupanku, wkwkwk... x))
 
 
 Kedua, sebagai anak cowok satu-satunya, Yeom Chang He yang diperankan oleh Lee Min Ki ini cenderung lebih cerewet dibandingkan dua saudaranya yang semua perempuan. Surprise banget pas nonton perannya di sini, biasanya dia kalo main jadi cowok-cowok kulkas, di sini kebalikan banget. Menjadi tantangan tersendiri baginya ya memainkan peran yang berbeda dibandingkan drama-drama sebelumnya. Si paling ngalah, termasuk perkara mandi pun agar gak berebutan dengan dua saudara perempuannya, dia tidak mandi di kamar mandi, malah mandi di pancuran belakang rumah x))
 
 Selain si paling ngalah, Yeom Chang He ini sebenarnya juga si paling penolong meski karakter luarnya terkesan cuek. Paling ngakak tuh pas scene, waktu (terpaksa) memenuhi permintaan kakaknya untuk pura-pura menabrakkan diri di depan gebetan kakaknya. Failed banget tapi malah kocak nontonnya x))
 
Dan yang ketiga adalah Yeom Mi Jeong yang diperankan oleh Kim Ji Won. Sebenarnya karakternya mirip dengan drama Lovestruck in the City yang dimainkannya sebelum drama ini, tipikal pendiam dan misterius.  Wajah Kim Ji Won memang cocok memerankan cewek-cewek cantik tapi lempeng alias minim ekspresi. Makanya jangan heran jika di drama ini berperan sebagai Yeom Mi Jeong meski cantik tapi jarang teman kerja yang mendekatinya. Pernah ada kalimat yang keluar dari mulut rekan kerja Yeom Mi Jeong jika dia sebenarnya cantik tapi tidak menarik di mata lawan jenis. Mungkin karena sikapnya yang lempeng itu x))
 

Pertama, membahas tentang kehidupan introvert. Uniknya introvert di sini tidak hanya satu orang, tapi ada beberapa. Dalam dunia kerja, para introvert ini berkumpul menjadi satu karena mereka tidak memilih klub lain di tempat kerja mereka. Jadilah mereka bersatu membuat klub yang tidak melakukan apa-apa x))

Sedangkan dari sisi keluarga, seseorang yang introvert meski memiliki masalah sekalipun, lebih baik memendam masalah sendirian dibandingkan membaginya dengan anggota keluarga yang lain. 

 
Malah justru lebih nyaman berbagi masalahnya kepada sahabat.


Begitu juga dengan sisi percintaan, seorang introvert hanya bisa menunjukkan rasa sukanya dengan tingkah lakunya meski tidak pernah mengutarakan perasaannya secara langsung x))
 

Uniknya lagi, pasangan utama dalam drama ini sama-sama introvert. Jadi malah suka senyum-senyum sendiri nonton tingkah laku mereka yang bikin salting x))

Kedua, kehidupan pedesaan yang bikin adem. Mulai dari tradisi keluarga yang selalu makan bersama meski sang anak sudah pada beranjak dewasa, menanam sayur mayur di kebun rumah, sampai berbagi makanan kepada tetangga yang kerap dilakukan oleh sang ibu.

 
Sang bapak yang pendiam yang tanpa disadari menunjukkan kuasanya sebagai kepala keluarga yang semua keputusannya harus disetujui semua anggota keluarga. Bapak yang jarang tersenyum menandakan betapa kerasnya kehidupan yang telah dilaluinya puluhan tahun. 
 
  Terkadang peran ibu kerap dilupakan, sering dianggap hanya pelengkap kepala keluarga. Padahal peran ibu sangatlah penting dalam keluarga. Baru terasa betapa pentingnya seorang ibu ketika kita sudah kehilangan :') #ngalamin
 
 
 Ketiga, dunia kerja yang dialami ketiga kakak beradik ini. Beda tempat kerja, tentu beda permasalahan. Yeom Gi Jeong punya rekan kerja yang suka nyinyir. Ya maklumlah sebagian besar rekan kerjanya adalah perempuan. Biasalah, sesama perempuan sering mengalami gesekan pendapat dan saling nyinyir satu sama lain x))


Beda dengan Yeom Chang He yang sudah bekerja lama, tapi nggak mengalami peningkatan karir padahal kinerjanya bagus. Belum ditambah lagi rekan kerja samping mejanya yang selalu ngeluh bikin dia pun ikut pusing mendengar celotehannya x))
 
 
Begitu pula dengan si bungsu, Yeom Mi Jeong yang seringkali diomelin tanpa alasan yang jelas dari atasannya. Dia pun sering lembur untuk melakukan hal-hal yang disuruh atasannya.
 

 
 Tidak hanya dari para tokoh utama saja, tapi lewat pemeran lainnya kita juga bisa mengambil pelajaran. Contohnya HRD tempat Yeom Mi Jeong ini, setiap hari selalu menampilkan senyum manisnya padahal dia juga manusia biasa yang terkadang juga bisa sedih dan marah.

 
 
 
 Kisah Yeom Mi Jeong dan Mr. Gu ini pasangan introvert. Meski gak menye-menye, justru bikin senyum-senyum sendiri setiap nonton scene mereka x))
 
 Meski di awal episode meraih rating rendah, tapi entah kenapa aku justru malah suka dari awal episode drama ini. Soalnya masalah-masalah yang disuguhkan dalam drama ini relate dengan kehidupan nyata di usia dewasa x))

 Banyak kalimat favorit dalam drama ini:
1. Setiap hubungan terasa seperti pekerjaan. Setiap aku bangun terasa seperti bekerja. Tidak ada yang pernah menyukaiku. 
2. Aku ingin merasa utuh sekali saja, jadi tolong puja aku.
3. Orang yang terbiasa ikut kencan, tahu apa yang mereka inginkan. Namun bagi yang tidak, mereka tidak tahu apa yang mereka mau dan tipe seperti apa mereka.
4. Aku lelah. Aku tidak tahu sejak kapan ini merasa salah, tapi aku lelah.
5. Aku berharap bisa bekerja di kantor duduk di dalam gedung yang sunyi bahkan jika ada badai petir di luar.
6. Orang-orang sangat pintar berkata-kata.
7. Menjalani kehidupan duniawi yang sama dan tidak ada yang tertarik padaku. Aku merasa kalau aku hidup seperti ini terlalu lama, aku akan mati.
8. Memangnya kita perlu penanganan khusus atau hal lain? Tidak bisakah mereka membiarkan orang introvert sendirian?
9. Menghapusnya tidak akan membuatku melupakan apa yang terjadi. Aku hanya harus menanggungnya.
10. Terkadang, aku berpikir bahwa orang yang sudah hancur di dalamnya dirinya jauh lebih jujur daripada mereka yang menjalani hidup dengan bahagia.
11. Rasanya seperti aku terperangkap tapi aku tidak tahu bagaimana caranya keluar. Mungkin itu sebabnya aku berharap semuanya berakhir sekaligus.
12. Akan ada orang-orang yang membuatmu frustasi ke mana pun kamu pergi, dan orang-orang itu tidak pernah berubah. Maka itu berarti akulah yang harus berubah.
13. Kenapa kamu bertindak seperti membuat kesalahan padahal kamu hanya meminta hakmu?
14. Setelah 14 tahun, pekerjaan yang sama, pertemuan yang sama, hingga orang yang sama. Semua hal itu membuatku muak dan marah berulang kali.
15. Aku ingin kebebasan. Aku tidak sedang terjebak tapi merasa tapi merasa terjebak. Tak ada hal yang membuatku damai di dunia ini. Aku merasa sesak dan ingin bebas.
16. Hidup adalah bagian yang memalukan, memalukan dari saat kita lahir. Kita lahir dengan telanjang.
17. Kenapa pada titik tertentu kita merasa kasihan terhadap orang lain ketika diri kita butuh dikasihani?
18. Orang akan menjadi baik saat punya uang dan saat mencintai. Memang begitu kenyataannya. Seseorang akan jadi lebih baik secara otomatis jika punya uang atau pria.
19. Entah dimana terperangkapnya, tetapi aku seperti terkurung. Aku tidak bisa merasa lega. Aku selalu merasa sesak. Aku ingin keluar dari rasa itu.
20. Untuk apa menimbang jika hanya membuat perasaan buruk? 
21. Orang-orang merasa takut saat mendengar guntur dan kilat, tetapi anehnya, aku malah merasa tenang. 
22. Hidupku memang tidak amat sengsara, tetapi aku tidak bahagia. Dunia berakhir begini pun tak apa-apa. 
23. Aku hanya ingin ditelepon seseorang dan menceritakan hal apa pun itu. Bukan terus berbicara agar orang-orang sadar keberadaanku tetapi untuk bersantai.
24. Menahan amarah yang menurut kita tepat sangatlah menyiksa.
25. Menahan amarah yang menurut kita tepat sangatlah menyiksa
26. Tidak ada hal apa pun yang terjadi dan tidak ada orang yang menyukaiku karena sepertinya akan mati, jika terus menjalani hidupku yang begini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))