Langsung ke konten utama

REVIEW Jealousy Incarnate


Jika tahun lalu, pasca UNBK maraton nonton Descendants of the Sun, nah tahun ini untuk melepaskan kepenatan UNBK, maraton nonton drama ini. Sebenarnya udah punya filenya sejak dramanya berakhir, tapi karena banyaknya timbunan dan kegiatan, drama ini jadi terabaikan. Niat nonton pun nggak punya ekspetasi yang tinggi. Siapa sangka, sejak awal episode udah memikat. Udah bikin mesam-mesem, jengkel, plus gemess...campur aduk!! x))

 Adalah Pyo Na-Ri yang diperankan oleh Kong Hyo-Jin, sehari-harinya berprofesi sebagai penyiar cuaca yang artinya dia tampil di layar televisi hanya berdurasi 60 detik. Sudah beberapa tahun dia menjalani profesi ini, sebenarnya ini bukanlah profesi yang ia impikan. Dulu dia melamar sebagai pembawa acara berita, tapi sayangnya nggak diterima. Pilihannya; mencari pekerjaan lain atau menerima tawaran di stasiun televisi tempatnya melamar sebagai penyiar cuaca. Di sini kesannya penyiar cuaca adalah kasta paling rendah diantara profesi lainnya di stasiun televisi, apalagi dibandingkan dengan pembawa acara berita yang kastanya paling atas. Makanya, nggak jarang dia menerima hinaan atau intimidasi dari profesi lainnya di tempat dia bekerja ini. Belum lagi, dia juga merangkap mengerjakan apa pun demi mendapatkan uang, terutama untuk mencukupi biaya sekolah adiknya. #PukPuk

  
 
Ada keuntungannya bagi stasiun televisi memiliki pekerja seperti Pyo Na-Ri yang multitasking ini. Dia kerap dimanfaatkan oleh orang lain. Salah satunya ketika stasiun televisi ini ingin membuat semacam iklan/ klip tentang lowongan menjadi pembawa acara berita di Bangkok. Pyo Na-Ri merangkap menjadi make up artist sampai ngurusin baju yang akan dikenakan sang model iklan ini, yaitu Lee Hwa-Shin yang diperankan oleh Cho Jung-Seok. 

 

Ini sebenarnya bukan kali pertama mereka bertemu. Kenapa? Karena sebenarnya Pyo Na-Ri udah demen banget ama Hwa-Shin sejak dulu, udah tiga tahun lamanya. Bukan karena Hwa-Shin nggak tahu perasaan Pyo Na-Ri, tapi baginya yang perfeksionis ditambah karir yang mapan nan cemerlang, merasa Pyo Na-Ri bukan levelnya. #PukPukPyoNaRi

  

Perlahan Pyo Na-Ri mulai membuka diri pada lelaki lain karena dia juga harus tahu diri bahwa reporter Lee alias Hwa-Shin nggak sebanding dengannya yang recehan itu. Saat perjalan di Bangkok itu, dia bertemu Ko Jung-Won yang diperankan oleh Ko Gyung-Pyo; pengusaha muda yang tampan dan kaya raya. Sebenarnya pas scene ini agak aneh, diceritakan jika Jung-Won ini kan tajir abis, tapi kenapa naik pesawat kelas ekonomi bareng Pyo Na-Ri, harusnya horangkayah mah naik pesawat yang level eksekutif x)) #yasudahlah

Ceritanya cukup kompleks. Nggak hanya membahas percintaan antara Hwa-Sin, Pyo Na-Ri dan Jung-Won, tapi juga membahas kehidupan dunia broadcast. Kita bisa melihat bahwa betapa beratnya pekerjaan Pyo Na-Ri meski hanya bekerja sebagai penyiar cuaca, setiap harinya harus berangkat kerja pagi-pagi buta, karena dia akan tampil pagi hari meski hanya 60 detik. Belum lagi kejamnya persaingan antar teman. Ditambah lagi intimidasi dari atasan. Tak jarang dia sering menginap di dorms kantornya agar paginya bisa bekerja tepat waktu.


Jika awalnya Pyo Na-Ri merasa kesepian karena nggak punya kekasih, siapa sangka kini justru ada dua cowok yang menyukainya sekaligus! Yang bikin mumet lagi, Hwa-Sin dan Jung-Won udah berteman akrab sejak zaman sekolah. Akankah persahabatan mereka putus hanya gara-gara mencintai perempuan yang sama?!? 

 
  
Hwa-Sin. Perfeksionis nggak hanya kehidupan pribadinya, tapi juga dalam pekerjaan. Saking idealisnya, dia pernah membongkar kasus yang menyeret nama besar kakak kandungnya dan menyebabkan keluarga sang kakak berada di ancam kebangkrutan. Seluruh keluarga membencinya, termasuk ibu kandungnya sendiri. Sayangnya, nasi telah menjadi bubur. Akibat tindakannya yang terkesan heroik di mata masyarakat tapi menimbulkan kebencian pada keluarganya, dia sempat 'mengasingkan diri' ke Bangkok.

Hwa-Sin ini menurutku egois juga keras kepala banget. Gengsinya juga gede. Ada banyak momen yang membuat hati seorang perempuan terluka, itulah yang dialami Pyo Na-Ri. Tapi karena pada dasarnya Pyo Na-Ri ini naif, dia memang cocok dengan karakter Hwa-Sin. Bisa saling melengkapi.


Paling suka kalo mereka lagi bertiga. Anak kecil ini adik tirinya Pyo Na-Ri.
 

Jung-Won. Ibarat pangeran berkuda putih bagi Pyo Na-Ri si rakyat jelata. Jung-Won ini nyaris sempurna jika dibandingkan Hwa-Sin. Udah kaya raya, tampan, dan yang paling penting adalah pengertian. Dia akan melakukan apa pun demi melihat Pyo Na-Ri tersenyum, kecuali satu; dia nggak mau menyerahkan Pyo Na-Ri dimiliki Hwa-Sin. Apalagi Jung-Won tahu, sejak dulu Hwa-Sin nggak memiliki tujuan untuk menikah dan hidup bersama dengan perempuan, tapi lebih mementingkan pekerjaannya. Jung Won nggak mau Pyo Na-Ri tersakiti.

Tapi entah kenapa, yang namanya laki-laki nyaris sempurna, bagi perempuan seperti Pyo Na-Ri (dan aku juga sih, hehehe...) yang terbiasa bekerja keras, dicintai laki-laki tipikal Jung Won serasa nggak ada tantangannya. Lha piye, apa-apa boleh, apa-apa tinggal minta, tapi entah kenapa ya laki-laki kayak gini malah kurang greget bagi perempuan x))


Lumayan banyak selipan pengetahuan tentang kanker payudara. Salah satunya adalah fakta bahwa laki-laki pun bisa terkena kanker payudara, seperti yang dialami Hwa-Sin. Biasanya kan kalo ada tokoh yang sakit kan harusnya bikin kita yang nonton mengharu biru bahkan mewek, yang ada malah banyak scene yang bikin kita ngakak kalo di rumah sakit. Seperti saat Hwa-Sin harus mengenakan bra pertama kalinya pasca operasi atau saat Pyo Na-Ri dan Hwa-Sin ranjangnya berdampingan saat di rawat dalam satu kamar. Rasanya pengen kepruk Hwa-Sin yang gengsinya gede banget x))
  

Beberapa kali nonton drakor, Mbak satu ini sering banget berperan sebagai perawat. Di drama kali ini juga ada:

Kisah hubungan keluarga dalam drama ini juga lumayan rumit. Cinta segitiga nggak hanya berlaku pada tokoh utamanya, tapi juga para pemeran pendukungnya:
 


Dua mak lampir ini meski sama-sama galak, sebenarnya sama-sama penyayang. Salut banget ama pemerannya, meski udah tua, tapi masih pada enerjik dan cantik. Itu yang rambut panjang usia aslinya hampir 60 tahun loh! X))

Hong Hye-Won yang diperankan oleh Seo Ji-Hye ini sekilas mirip Raline Shah. Cantik-cantik arogan gitu. Entah kenapa suka banget kalo pas dia mengintimidasi Hwa-Sin yang tak berdaya dengannya x))

 
Semua tokoh dibuat manusiawi. Masing-masing punya kelebihan, tapi juga memiliki kelemahan, termasuk pemeran utamanya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita menemukan tipikal orang-orang seperti dalam drama ini.

Beberapa scene awkward momen dalam dram ini:






Ah, pokoknya nggak nyesel nonton ini. Meski kudu maraton lumayan banyak episodenya; 24. Endingnya memang benar-benar ada penyelesainnya. Nggak gantung kayak drakor pada umumnya x))







Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Tornado Girl 2

Ini adalah drama Cina tahun lalu. Diadaptasi dari novel, dengan penulis yang sama. Meski episodenya luamyan banyak, ada tiga puluh enam, niat nonton ini demi liat Ji Chang Wook :D #BelumBisaMoveOn