Langsung ke konten utama

REVIEW The King: Eternal Monarch


Awalnya sempat ragu mau nonton drama Korea The King: Eternal Monarch ini. Kenapa? Gegara pesimis Lee Min Ho paling perannya gitu-gitu aja. Terakhir nonton dramanya, The Legend of Blue Sea, di drama itu perannya B aja, hahaha... x))

Apalagi di sini perannya sebagai Raja dengan kuda putih, bak pangeran dalam dongeng-dongeng. Sungguh kehaluan yang haqiqi. Tapi memang Lee Min Ho cocoknya peran kayak gini. Nggak cocok kalo jadi orang susah x))

Banyak yang nyerah nonton ini karena ruwet ceritanya. Ini kalo nonton yang model skip-skip gak bakal bisa nangkap cerita dan bakal bingung sendiri. Soalnya rapi banget skenarionya, setiap scene mengandung arti. Butuh kecerdasan tingkat tinggi buat nonton drama ini. Apalagi banyak semiotika di tiap scene-scenenya. Harus diakui, cerdas banget ini sutradara ama penulis skenarionya, detail banget.

Pertama, di ruang kerja Lee Gon, ada dua pajangan globe besar dan kecil. Ini menandakan bahwa dalam drama ini terdapat dua dunia: Republik Korea dan Kerajaan Corea, di mana salah satunya mendominasi dunia yang lainnya.

Kedua. Di sisi kiri ruang perpus pribadinya, ada papan hijau yang berisi tulisan rumus-rumus Fisika atau Matematika gitu ya. Berhubungan dengan perpindahan dunia yang satu dengan dunia yang lain.

Ketiga, Lee Gon paling benci jika ada yang menyentuhnya. Semacam ada trauma di masa kecil yang amat membekas pernah mengancam nyawanya.

Keempat, Kamar Lee Gon. Wajar sebagai raja, memiliki perabotan mewah. Terlepas itu, sebagai raja juga dituntut pengetahuannya luas, maka dia harus banyak membaca. Terlihat dari sisi kiri kamarnya, ada rak buku berisi buku-buku tebal yang berjejer rapi.

Kelima, Lee Gon, sebagai Raja terobsesi dengan Alice in Wonderland sejak kecil. Dia suka banget dongeng ini kalao ada sesi acara mendongeng untuk rakyatnya, kalangan anak-anak.

Keenam, Ada beberapa scene di perpustakaan. Bukan pertemuan biasa.

Ketujuh, Lain waktu, mereka sama-sama di perpustakaan, tapi tidak berhadapan. Sebenarnya mereka berada di beda dunia. Coba deh perhatikan tone warna sisi kanan dan sisi kiri yang tampak berbeda.

Kedelapan, buku kumpulan puisi yang dibaca Lee Gon ini juga bukan sembarang buku alias gak asal comot. Kumpulan puisi ini, kalo baca potongan isinya tentang kehidupan.

Kesembilan, ini salah satu potongan isi buku kumpulan puisi yang dibaca Lee Gon di perpustakaan.

Kesepuluh, PM. Koo lumayan sering mengenakan atribut berwarna merah. Menandakan keambisiusan dan ingin terlihat domina diantara yang lain.

Kesebelas, bukan tanpa alasan PM. Koo tampak ambisius. Dia kerap diremehkan para anggota dewan karena dianggap modal tampang dan hanya berasal dari keluarga miskin. Ibunya hanyalah penjual ikan di pasar.

Kedua belas, Patung Laksamana Yi Sun-sin tersamar di belakang scene ini juga ada artinya. Jika di Republik Korea patung ini berada di Seoul, sedangkan di Kerajaan Corea, patung ini berada di Busan. Menandakan dua dunia ini memiliki ibukota yang berbeda.

Ketiga belas, balon merah yang muncul beberapa kali memiliki banyak arti. Pertama, tentang suatu tempat di mana semua benda akan melayang, dan manusia yang berada di sana tidak menua. Kedua, balon semacam simbol perdamaian.

Keempat belas. Di awal episode pas Lee Gon diinterogasi Tae-Eul, layar komputer disamping semacam tampilan dunia paralel, bikin Tae Eul nge-blank pas denger Lee Gon ngomong yang dianggapnya membual x))

Nih...warnanya mirip ama lorong waktu di bambu-bambu tempat Lee Gon kalo pindah dunia dari Kerajaan Corea ke Republik Korea.

Kelima belas. Bunga biru yang dikasih Lee Gon ke Tae-eul juga bukan sekedar bunga biasa. Ada maknanya sendiri.

Keenam belas. Setiap pemain, ada misinya masing-masing, bukan sekedar muncul. Contohnya kayak Eonni dari Republik Korea yang sedang hamil besar ini, hidup miskin. Jika dia mau menukar nyawanya di Kerajaan Corea, nasibnya akan berubah seratus delapan puluh derajat, bisa menjadi istri politikus yang juga anggota dewan ternama. Jalan mana yang akan dipilihnya?!?

Ketujuh belas. Seorang Raja dari Kerajaan Corea, feelingnya pasti kuat pas liat rakyatnya ternyata ada yang menetap di Repubik Korea sekalipun. Salah satunya ini:

Kedelapan belas. Bahkan anak kecil ini juga punya peran besar bagi dua dunia pararel ini

Kesembilan belas. Anak kecil ini gak hanya suka main yoyo, tapi juga sering terlihat membaca buku King Arthur. Di awal episode, Tae-eul pernah meledek Lee Gon yang dianggapnya halu tingkat tingkat tinggi karena mengaku sebagai raja dari tempat lain dengan sebutan King Arthur.

Kedua puluh, Toko buku biasanya menjadi tempat yang paling aman, justru menjadi markas pemberontak x))

Kedua puluh satu. Sekilas drama ini tentang dunia pararel ini kayak dongeng. Tapi sebenarnya banyak selipan Ilmu Fisika dan Ilmu Matematikanya loh. Kita diajak mikir pas nonton ini x))

Kedua puluh dua. Setiap ada yang melintasi dua dunia ini, waktu akan berhenti. Dan semakin sering tempat itu dilewati, akan semakin lama waktu berhenti. Ilmu Fisika banget ini, tapi aku nggak tahu istilahnya, hahaha.. adakah yang bisa membantu?!? x))

Kedua puluh tiga, tempayan air ini. Jika ada yang juga nyimak drama Korea Crash Landing on You pasti paham maksud tempayan air yang menjadi budaya di Korea Utara ini.

Salutnya, tiap orang dalam drama ini hampir semua memainkan dua peran sekaligus dengan kepribadian yang saling bertolak belakang di dunia dunia tersebut. Pasti menjadi tantangan tersendiri bagi para pemainnya. Paling juwarak sih yah satu ini: yang satu jaim, sedangkan pribadinya yang lain malah sengklek x)) 
Selain jalan ceritanya yang wow warbiayasak banget ini, jempol banget juga buat sinematografinya yang nggak main-main. Harus diakui, Lee Min Ho memang nggak salah pilih drama ini. Sungguh daebak dari segi sinematografi dan skenario ;)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))