Langsung ke konten utama

Tanjung Benoa, Bali



Yang namanya tanjung, pantai, danau maupun sungai, pasti nggak jauh-jauh dari air. Begitu pula dengan Tanjung Benoa yang merupakan kelurahan di wilayah kecamatan Kuta Selatan, kabupaten Badung, Bali.
Kalau dilihat secara langsung, tanjung benoa ini sama seperti pantai pada umumnya di Indonesia, malah airnya kurang kelihatan karena terlalu banyak aktivitas di pinggir tanjung. Belum lagi banyaknya pengunjung yang datang. Kelebihan dari tanjung benoa ini adalah memiliki banyak permainan yang bisa kita coba yang berhubungan dengan air. Contohnya saja ada banana boat (harganya empat kali lipat dibandingkan banana boat yang ada di pantai-pantai Lampung), parasailing (yang ini pengen banget nyoba tapi sayangnya waktu terbatas pas ke sini), rolling donut, seawalker, flying fish, snorkelling dan lain-lain.

Selain itu, nggak jauh dari Tanjung Benoa ini, terdapat penangkaran penyu, burung jalak bali dan berbagai macam burung lainnya serta berbagai binatang melata lainnya.
 

Untuk menyeberang dari Tanjung Benoa ke Deluang Dari (semacam desa) tempat penangkaran penyu dan lain-lain ini dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan perahu kecil. Setiap orang membayar lima puluh ribu. Rata-rata satu perahu bisa ditumpangi sepuluh orang. Dan karena ini merupakan swadaya masyarakat di sana, untuk masuk ke Deluang Sari per orang membayar sepuluh ribu saja, kita sudah bisa menikmati berbagai aktivitas hewan yang dipelihara di sana, terutama penangkaran penyu seperti ini:

Penyu-penyu diletakkan di bak-bak semacam penampungan mereka mulai dari menetas hingga dipelihara. Ada juga yang berumur sampai puluhan tahun seperti ini:


 
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, selain penangkaran penyu, terdapat juga berbagai hewan lainnya. Aku hanya berani foto di samping jalak bali dan owl unyu macam ini x)) 



Beruntungnya kita bisa melihat tempat penangkaran penyu dengan harga terjangkau, padahal dulunya lumayan mahal untuk menuju ke Deluang Sari, yang akhirnya hanya didominas para turis mancanegara. Sekarang harganya terjangkau, jadi semua pengunjung bisa menikmati ;)


Uhuk, dari dulu pengen banget buat banner ala-ala IG kayak gini buat perpus, tapi belum kesampaian :))



Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))