Langsung ke konten utama

Metro Food Festival


Sepertinya ini kali ketiga, Kota Metro di bawah Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mengadakan semacam festival kuliner. Dan menurutku sukses berat, dilihat dari banyaknya tenant yang berpartisipasi dan membludaknya pengunjung yang datang, terutama saat malam hari. Momennya bulan ini memang pas, karena awal bulan, yang artinya masih aman kantong masing-masing, hahaha... x)) 

Dulu yang pertama, di tempat semacam yang digadang-gadang menjadi pujaseranya Metro tapi sayangnya tempat tersebut berakhir mubazir alias beberapa tahun ini kurang optimal penggunaannya. Kedua, di Lapangan Samber, itupun juga menurutku kurang profesional, terlihat dari boothnya yang sedikit, apalagi saat itu musim hujan yang mengakibatkan becek di mana-mana, dan acaranya tampaknya belum dipegang oleh orang-orang yang berpengalaman, terlihat MC-nya aja pas suatu acara pake sandal jepit, dipikirnya mau solat ke Masjid, hahaha... x))

Nah, di kali ketiga ini, tampak perubahan yang pesat. Ke arah yang positif. Peserta tenantnya dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, lebih dari lima puluh tenant kayaknya, jenis kulinerannya pun lebih variatif, jadi kita sebagai pengunjung punya banyak pilihan untuk icip-icip. Kedua, tempat untuk menikmati kulinernya lumayan banget dibandingkan yang sebelumnya. Ada yang meja plus kursi, ada yang berupa lesehan pula. Jadi pengunjung bisa menikmati kulineran tanpa gabut mikir mau duduk di mana. Meski begitu, kalo malam memang luar biasa, yang tetap tidak bisa menampung semua pengunjung yang datang. Kalo dilihat dari booth-booth tenantnya, lumayan banyak sponsor yang terlihat membantu acara ini.

Untuk kali ini, beberapa kali aku ke sana. Karena memang banyak pilihan menunya. Jadi sebisa mungkin pas datang di waktu yang berbeda, mencoba pilihan menu yang berbeda pula. Acara ini berlangsung sejak 5 sampai 15 Oktober 2019. Lumayan lama kan...

Pelangi Rumah Manis. Yang ini memang nggak usah diragukan kualitasnya, karena memang aku lumayan sering beli online di sini. Menu yang dijual banyak variannya. Saladnya yang terkenal, dan ceker pedasnya juga jadi favoritku. Untuk kali ini, pas di sini aku beli telur gulungnya ama basreng. Sayangnya yang basreng lupa didokumentasikan x))

Ada beberapa menu yang lumayan viral. Salah satunya adalah manisan bunga mangga ini. Dari dulu pengen nyobain ini tapi apalah daya rame terus kalo mau beli. Akhirnya kemarin kesampaian. Yang aku beli ini harganya dua puluh ribu. Lumayan mahal untuk ukuran satu mangga, apalagi makannya cuma sekejap, hahaha... x)) beruntungnya pas aku beli, dapet mangga yang enak. Ini di tenant Solo Street Food, tenant paling rame, dan paling heboh. Ada atraksi-atraksinya om-omnya yang jualan, ngagetin tapi menarik, bakar-bakaran ampe banting-banting perkakas, hahaha... x)))

Ini juga jajanan yang lagi hits. Aku pernah beli ini pas puasa tempo hari, harganya sepuluh ribu. Nah, kalo di sini, harganya dua belas ribu. Ada pilihan topping bumbunya. Ini beli dua macam, dengan topping yang berbeda, satu manis, satu pedas, sepedas liat dia bersama yang lain, hiya..hiyaaa... x))

Judul FTV: Jangan Ada Kentang di antara Kita, hahahaha... x))

Ada beberapa tenant minuman kopi. Kenapa aku pilih ini? Selain penasaran karena belum pernah nyoba, juga karena yang punya adalah alumi alias dulunya murid, hahaha...
 

Namanya Saisone, ada banyak varian kopi di sini. Ini kita foto bareng di depan tenantnya, yang dibelakang si owner yang dulunya murid, Kiki namanya :D

Sekarang lagi hits minuman dengan topping bobba. Nah, ini nemu menu yang bobbanya dijadiin topping di makanan. Ada di stand Lebo:
 

Minuman yang lagi hits, Cheese Tea. Manja Cheese ini salah satu pengusung pertama minuman dengan berbahan dasar Cheese Tea. Sebenarnya aku mau nyobain ini dari dulu, tapi tiap ke outletnya, selalu keabisan. Nah, di acara ini baru bisa kesampaian bisa nyobain. Ni, aku nyoba yang varian Taro Cheese Tea. Warnanya ungu unyu gitu. Oya, di sini, minumannya termasuk murah, cuma kisaran sepuluh ribu. Sedangkan yang pakai cheese tea, hanya tiga belas ribu, itupun udah dikasih topping bubble yang berlimpah. 

Nah, yang ini ownernya juga alumni alias murid yang udah lulus. Nama tenantnya: Bancheese. Alias banana cheese. Ada banyak varian. Pas pertama nyoba, varian cokelat tapi lupa di foto. Nah, pas kedua ke sana lagi, baru sempat didokumentasikan; strawberry.

 

Nih, ownernya yang samping kanan aku, pake jilbab krem :)

Nah, kalo ini Bandar Surabaya Spesial Food. Warna tenatnya yang didominasi kuning, lumayan mencolok dibandingkan tenant lainnya. Omnya baik banget, pas kita pesan gurita bakar ama telur gulung, ehhh... telur gulungnya gratis, jadi cuma bayar yang gurita bakar aja. Emalah, gurita bakarnya lupa didokumentasikan, efek kalap pengen dicoba x))

Telur gulung di sini ada dua varian: yang gembul-gembul atau yang langsing kayak aku, hahaha... x)) Ada juga banyak varian sosis, otak-otak dan makanan bakaran lainnya.
 

Nah...gimana...gimana...gimana?!? Udah bikin ngiler belum?!? Untuk Metro Food Festival yang kali ketiga ini menurutku, sangat lebih baik banget dibandingkan dua acara sebelumnya. Semoga malah bisa lebih baik lagi. Dan semoga Metro makin sering-sering ngadain acara seperti ini, apalagi pengunjung yang datang nggak hanya warga Kota Metro, tapi juga Lampung Tengah dan Lampung Timur yang memang lokasinya berdekatan dengan Kota Metro. Selain Kota Bandar Lampung yang lumayan sering mengadakan Festival Kuliner seperti ini dan selalu berhasil (karena dipegang oleh pegiat-pegiat kuliner), Kota Metro sepertinya sebagai kota kedua di Lampung yang berhasil mengadaka acara serupa. 

Usul, di festival kuliner berikutnya dibuat semacam acara semacam demo masak, lomba makan, atau hal-hal yang berhubungan dengan kuliner yang tentunya relevan dengan kegitan tersebut. Soalnya, pengisi acaranya masih campur-campur, salah satunya malah ada acara semacam rombongan emak-emak aerobik, udah pada heboh keringatan bakar kalori, abis itu jajan-jajan syantiek, alhasil percuma kalori yang tadi berusaha susah payah dikeluarkan, hahahaha... x))

BACA JUGA: Jajanan Hits di Lapangan Samber

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))