Langsung ke konten utama

REVIEW Queen of Tears


"Hidup bisa saja pahit seperti buah persik. Namun, jika kau menahannya, hidup akan kembali manis. Dan itulah yang membuatmu untuk bertahan dan tetap kuat menghadapinya." -Baek Du Gwan-
Drama ini happening banget pas on going, ratingnya pun melejit. Tapi apalah daya gak sempat nonton. Jadi mumpung ada waktu luang, maraton nonton ini x))


Pemain utamanya jelas udah enggak diragukan lagi. Awalnya kupikir seputaran drama kaum kelas atas semata, ternyata lebih dari itu: cinta dan keluarga. Yang kagetnya, tokoh utama perempuannya menderita tumor otak dan diprediksi umurnya tidak akan lama: tiga bulan. Mungkin klise banget ya kesannya, tapi setelah bapake mengalami kecelakaan tahun lalu dan kini mengalami masalah dalam memori, sempat merasakan hal yang sama; merasakan takut kehilangan akan sosok yang kita sayangi akan memori dan kenangannya bersama kita. Begitupula yang dialami Baek Hyun Hoo saat mengetahui Hong Hae In punya waktu yang tidak lama dan berangsur-angsur memorinya melemah :')


Ada banyak pesan yang bisa ambil dari drama ini. Pertama, menikah dengan yang tidak setara memang bukan hal yang mudah. Akan ada yang merasa direndahkan. Ini bukan klise ya, tapi bisa dilihat dari pengalaman-pengalaman kisah nyata juga susah mengalami ketimpangan sosial. Jikapun dipaksakan, akan terasa terasa berat. Seperti yang dialami Baek Hyun Hoo, meski di desanya merupakan kepala desa dan memiliki perkebunan yang luas, tetap tak sebanding dengan Hong Hae In yang merupakan cucu dari pemilik perusahaan dengan saham terbesar dan memimpin swalayan ternama di Korea Selatan. Selama beberapa tahun menikah, Baek Hyun Hoo mengalami intimidasi dari keluarga Hong Hae In yang memiliki segalanya. Harga dirinya kerap diinjak-injak.


Kedua. Keluarga adalah tempat teraman dan ternyaman. Dari awal, Baek Hyun Hoo meski keluarganya hidup di pedesaan justru hidupnya lebih kompak dan tentram dibandingkan dengan keluarga Hong Hae In, yang menyebabkan tumbuh menjadi gadis yang terlihat tidak ada empati.


Ketiga. Kenangan akan orang-orang yang kita sayangi bisa saja berangsur memudar karena keadaan. Tapi bukan berarti kita menyia-nyiakannya. Buatkan kenangan indah meski hanya hal-hal kecil, karena suatu saat itu adalah hal yang akan kita rindukan.


Keempat. Kematian akan menghampiri kita kapan saja. Tanpa mengenal waktu dan ruang. Siap atau tidak siap, kita akan menghadapinya. Yang bisa kita lakukan adalah berbuatlah kebaikan selagi masih ada di dunia. Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan mungkin terlihat sederhana, tapi bisa menjadi dampak yang luar biasa bagi orang lain.

 

Kelima. Inner child. Hong Hae In yang tampak dingin dan tidak memiliki empati, tumbuh dewasa dengan luka yang belum usai yang dialami oleh ibu kandungnya sendiri yang belum belum berdamai dengan masa lalunya. 


Begitu juga dengan Yoon Eun Sun juga memiliki inner child. Ditinggal ibunya di panti asuhan, menjadikannya tumbuh dewasa menjadi manusia yang ingin memiliki apa yang orang miliki. Rasa cintanya pada Hong Hae Ini berubah wujud menjadi sebuah obsesi. Apa pun dilakukannya dengan segala cara.




Keenam. Serapi apapun kejahatan tetap akan terbongkar. Muak banget memang tinggal satu rumah dengan orang yang tidak kita sukai, tapi ya mau bagaimana lagi yang namanya hidup ada hal-hal yang harus kita lewati. Dari semua tokoh yang ada, aku justru paling suka dengan karakter Hong Beom Ja yang sangat frontal sekali menunjukkan ketidaksukaannya pada simpanan ayahnya yang selama dua puluh tahun menggerogoti pikiran ayahnya tapi juga merampas semua harta yang mereka miliki. Pokoknya aku padamu, Ahjuma Hong Beom Ja :')


Ketujuh. Anak yang dibesarkan terlalu dimanjakan, akan tumbuh menjadi anak yang lemah dan tidak kuat dalam menghadapi dunia. Seperti Hong Soo Cheol, tumbuh menjadi anak yang tidak bisa diandalkan dan amat berbeda dengan kakak perempuannya. Hong Soo Cheol gampang sekali diperdaya.


Beberapa quotes menarik dalam drama ini:
1. Pasangan suami istri bisa berpisah. Perceraian itu kacau dan tidak ada perpisahan yang baik. -Hong Beom Ja-
2. Aku tidak ingin bercerai, karena tidak tahu akhirnya. Namun, kini aku tahu akhirnya. Aku rasa aku bisa menahannya. -Baek Hyun Hoo-
3. Sejujurnya, aku tidak bisa mengatakan kita bahagia. Namun, kita selalu bisa membuatnya indah. -Baek Hyun Hoo-
4. Sampai kapan aku membiarkan masa lalu menghantui? Kamu harus melupakan dan lanjutkan hidup. -HonG Beom Joon-
5. Aku masih sedih dan dan merasa sakit setiap hari. Bagi orang lain, itu cuma kejadian lampau. Tapi aku mengenang momen itu setiap hari. -Kim Sun Hwa-
6. Aku akan hidup apa pun yang terjadi. Aku bersikap tegar walau putus asa. Sebagian diriku tidak peduli apa yang terjadi, tapi waktuku hanya sedikit. -Hong Hae In-
7. Anehnya aku tidak percaya diri. Untuk itu aku akan mencoba hal-hal baru mulai dari sekarang. -Hong Hae In-
8. Kami menikah karena saling mencintai. Namun, setelah menikah, kenapa cinta itu malah hilang? -Baek Hyun Hoo-
9. Menurutku, yang terbaik adalah tidak menikah jika kamu ingin jatuh cinta untuk waktu yang lama. -Kim Yang Gi-
10. Dibandingkan pernikahan dan kebahagiaan, menurutku pernikahan lebih berjalan beriringan dengan perceraian. -Hong Beom Ja-
11. Ketika kau bahagia melihatnya dari jauh, tak bisa berhenti memikirkannya. Kau hanya jalan memutar hanya untuk melihatnya sekali lagi. Jika kamu melakukan itu pertama kali, itulah cinta pertamamu. -Hong Hae In-
12. Meski terkadang hal-hal terlihat menyedihkan, tapi aku bisa menahan hal itu karena hal-hal kecil yang membuatku tiba-tiba bahagia. Inilah yang dinamakan pernikahan. Inilah kehidupan. -Baek Du Gwan-
13. Kamu adalah alasan aku ingin hidup. -Hong Hae In-
14. Hidup bersamamu adalah sebuah keajaiban. -Hong Hae In-
15. Orangtua adalah mercusuar bagi anak-anaknya, tidak peduli siapa pun dirimu. Jadi, tetaplah kuat dan pancarkan cahayamu pada mereka. -Baek Du Gwan-
16. Keajaiban lain pasti akan datang dan menyelamatkanku. -Hong Hae In-
17. Kau tahu kenapa persahabatan dan kesetiaan merupakan kata benda abstrak? Karena itu tidak abstrak. -Sekretaris Na-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))