Langsung ke konten utama

[Serba-serbi] Drama Bertema Kuliner


Mungkin karena aku doyan makan, jadi tanpa disadari kalo nonton drama-drama Korea nyimak banget kalo ada scene pas makan. Ya, pintarnya Korea Selatan ini di banyak drama menyelipkan kebudayaannya, baik dari sisi pariwisata maupun macam-macam kulinernya.
Berikut beberapa drama yang lumayan banyak scene makanan yang nongol, apakah udah pernah nonton juga atau ada rekomendasi drama lain yang bertema kuliner?!? ;)


Sejujurnya awalnya aku gak tertarik ama drama ini. Pemeran utamanya, Park Seo Joon yang perannya di Her Privat Life yang narsis banget, dan memang aku gak ngefans ama dia di drama-drama sebelumnya yang dimainkannya pun begitu x))

Ditambah lagi, pemain lainnya kok nggak ada yang familiar wajah-wajahnya. Tapiiii... pas dramanya tamat, kok banyak yang bilang ini bagus. Penasaran juga, akhirnya nonton jugaaa.. x))

Ini bisa dikatakan sebagai salah satu drama Korea yang minim romance-nya, tapi lebih fokus ke tema drama: bisnis di dunia kuliner. Mulai dari nol banget, sampai bisa menjadi perusahaan besar.

Hanya lulusan SMP, menjelang lulus SMA malah tersandung masalah yang mengakibatkan tidak hanya masa depannya yang hancur, tapi juga nasib ayahnya. Park Sae Ro Yi yang diperankan oleh Park Seo Joo ini beban hidupnya terlalu berat: ayahnya dipecat karena suatu masalah yang sebenarnya tidak bersalah, bahkan tak lama malah meninggal sebagai korban tabrak lari, ditambah lagi emosinya karena saat itu masih remaja, harus mendekam dipenjara selama tiga tahun. 


Dengarkan, lihat yang manis-manis saja karena dunia penuh dengan hal-hal yang manis. Ini adalah salah satu kutipan dari mini drama Drunk in Good Taste ini. Ya, dramanya cuma terdiri dari dua episode. Kusuka banget sama drama ini, soalnya tokoh utama yang cewek demen makan dan juga motoin makanan alias foodstagram, hahahaha.. x))

Seperti di awal postingan, kuceritakan jika Chong Nam ini demen makan. 

Untung Yeon Nam juga asyik bisa ngikutin hobinya Chong Nam yang hobi makan ini. Yeon Nam juga semacam penyejuk bagi Yeon Nam ini. Misal, saat Yeon Nam ribet banget moto makanan pake kamera, padahal sebelumnya Chong Nam moto makanan cuma make hape yang lebih praktis. Hal itu dilakukannya karena baper denger komen di postingannya yang bilang hasil fotonya monoton. Yeon Nam menasehati jika Chong Nam moto makannan balik pake handphones aja karena lebih praktis, nggak perlu denger omongan orang lain. Uwuwu banget lah Yeon Nam ini x))

Ternyata aku nggak separah kayak Chong Nam kalo moto makanan. Chong Nam niat banget kalo foto makanan, ampe kemana-mana kudu bawa piring, hahahaha... x))

Menjadi foodstagram memang tidak semudah yang dilihat. Begitu juga yang dialami Chong Nam yang sering kepikiran kalo ada yang komen negatif ama foto dessert yang dipostingnya di akun sosmednya. Oya, Chong Nam ini motretnya spesialis dessert gitu. Alhamdulillah, selama posting makanan di instagram nggak ada yang julid, malah yang ada orang lain banyak yang sering kena 'ratjun' postinganku. Agak beda jika di posting di facebook, ada beberapa emak-emak julid yang komennya semacam: jajan terus, masak sendiri aja lebih murah, awas kolesterol, awas diabetes, atau yang lebih lucu lagi misalnya komplain pas aku posting makanan yang nggak disukainya x))


Lee Yoo Mi yang diperankan oleh Song Ji Eun adalah lulusan ahli gizi. Awalnya dia ditempatkan di kantin sekolah, kemudian naik karir sebagai ahli gizi di kantin perusahaan. Dia pikir, jika bekerja di kantin perusahaan tentunya akan lebih menyenangkan, ternyata takdir berkata lain. Rekan kerja yang mengintimidasi, dan juga bos yang menyebalkan. Bagaimana nggak menyebalkan, lha wong tiap menu yang dibuat nggak pernah puas dengan seleranya x)) #PukPukLeeYooMi

 

Cha Jin-Wook ini tipikal horangkayah tapi kesepian, dia terbiasa makan sendiri. Awkward momen pas Lee Yoo Mi nungguin dia makan, Cha Jin-Wook malah salting gitu x))



Ha Jiwon berperan sebagai Moon Cha Young. Sepanjang nonton drama ini, aku takjub dengan cara Moon Cha Young memasak. Ha Jiwon seperti benar-benar memahami masakan yang ia buat. Dan ternyata demi melakukan peran ini, dia belajar kursus membuat kue. Sungguh totalitas.

Dari drama ini, sebenarnya di setiap masakan yang dibuat oleh Moon Cha Young selalu ada makna tersendiri. Setiap masakan yang dibuatnya dengan perasaan dan tulus, tanpa disadari membuat siapa pun yang memakannya akan sangat menikmatinya. Karenanya bukan sekedar masakan biasa, tapi masakan yang membangkitkan kenangan. Terutama bagi para pasien di sanatorium, tempat di mana para pasien yang rata-rata tidak ada harapan hidup lagi :')


Adalah Kim Bok Joo yang diperankan oleh Lee Sung Kyung sebagai mahasiswa yang juga atlet angkat besi. Cowok aja jarang yang minat ama olahraga ini, apalagi cewek. Tapi tidak bagi Kim Bok Joo, dia sangat mencintai bau besi dan kapur, maka tak heran dia sering memenangkan kompetisi cabang olahraga ini.

Maka tak heran jika ayah dan pamannya meski mereka sibuk membuka kedai ayam goreng, selalu menyimak pertandingan Kim Bok Joo. Mereka sangat bangga sekali dengan prestasi Kim Bok Joo.

Tapi para atlet angkat besi juga perlu berbangga diri, karena mereka bisa makan sepuasnya, kalau bisa makan sepuasnya, berbeda dengan atlet senam yang kudu menahan diri agar berat badan seimbang x))



Adalah On Jung Sun yang diperankan oleh Yang Se-Jong, merupakan pemuda yang memiliki idealisme tinggi dalam menentukan pilihan hidupnya. Awalnya dia diangkat menjadi asisten chef senior, sayangnya di tempat kerjanya selalu 'dijegal' rekan kerjanya yang merasa keberadaannya mengancam karirnya. Dia tidak tinggal diam, lebih baik meninggalkan pekerjaannya itu dan melanjutkan kuliah di Paris. Apalagi ada seseorang yang tertarik mengajaknya kerjasama untuk membuat restoran sendiri sesuai dengan ide dan pikirannya.

On Jung Sun di tengah jalan dalam merintis restorannya dia mendapatkan beberapa kendala hingga mau nggak mau mempengaruhi keuangan restorannya. Dia tidak mau restorannya dikenal karena ketampanan wajahnya semenjak tampil perdana di TV, juga tidak mau duet membuat resep dengan chef ternama hanya demi mendongkrak popularitas restorannya. Dia hanya ingin pengunjung benar-benar datang ke restorannya karena kelezatan makanannya meski harganya mahal karena menggunakan bahan baku dengan kualitas nomer satu. Dia tidak mau menurunkan standar kualitas bahan baku demi untuk menutupi keuangan restorannya yang mulai defisit. 

Suka banget ama persahabatan On Jung Sun meski dia kepala chef, nggak sok senior dengan anak buahnya di dapur. Ya ampun...kalo chefnya ganteng-ganteng gini semua, aku mah bakal sering-sering mampir beli makan di sana x))


Sesuai judulnya, kita akan menemukan banyak sekali scene minum-minum gitu. Ada yang rame-rame, ada juga yang sendirian. Seperti para tutor ini yang sering minum bareng setelah pulang kerja, melepas penat setelah seharian bekerja:

  


Namun berbeda halnya yang dilakukan oleh Jin Jung-Suk. Meski dia ini tampan dan mapan, juga cerdas karena setiap murid yang mengikuti kelasnya rata-rata lulus, kepribadiannya sungguh menyebalkan; sombong dan egois. Dia juga nggak suka makan bareng atau kumpul-kumpul dengan yang lainnya. Dia hobi banget sendirian setelah kerja, minum bir dengan kadar tertentu dengan diselingi makanan mewah ini semacam me time bagi dirinya.

Jin Jung-Suk ini arogannya ampun-ampunnan, rasanya pengen nendang cowok kayak gini ke Timbuktu. Tapi yang namanya cowok-cowok kulkas gini memang biasanya justru malah jadi idaman x))
  
  

 Pokoknya kalo scene Jin Jung-Suk lagi me time, nggak dianjurkan nonton malem, dijamin bikin perut kriuk-kriuk x)) Ngiler banget, apalagi kalo udah makan udang kayak giniiiii...


Sebenarnya setiap tokoh dalam drama ini, paling senang minum sendiri. Karena dengan sendirian, nggak ada beban yang menggelayuti mereka. Sementara Jin Jung-Suk selalu makan di restoran-restoran mewah papan atas, me time yang dilakukan Park Ha-Na hanyalah minum sekaleng bir dengan camilan di kamar kosnya, sambil memandang instagram Jin Jung-Suk seolah-olah apa yang dimakannya sama seperti apa yang dimakan Jin Jung-Suk x)) #PukPuk

 


WARNING: Jikalau mau nonton ini, pastikan dulu perut dalam kondisi kenyang. Nggak disarankan nonton saat lapar apalagi nontonnya di malam hari, dijamin perut akan kruyuk-kruyuk nontonnya x))

Ya, karena di setiap episodenya, kita akan menemukan banyak sekali makanan yang bikin ngiler. Parahnya lagi, para pemainnya doyan makan semua x)) #ElusElusPerut

Sebagai awal perkenalan dengan tetangga-tetangga barunya (sekalian modus untuk dijadikan target klien asuransi), Koo Dae Young mengajak para tetangganya itu untuk makan malam bersama. Baek Soo Ji yang lagi kere dan memang kelaparan banget, mengusulkan agar mereka makan di sebuah restoran China yang enak tapi ya mahal x)) Kesempatan banget Baek Soo Ji ini, mentang-mentang makan gratis, hampir semua menu di restoran ini dipesannya. Nggak cuma, tujuan lainnya adalah sebenarnya mau bikin kapok Koo Dae Young karena memanfaatkan mereka. Apalah daya, pas bayar ndilalah mereka pelanggan ke 100 yang artinya mereka bebas untuk membayar x))

Nggak cuma dari sisi Koo Dae Young, dari sisi Baek Soo Ji juga kalo makan bikin kita nontonnya kemecer banget; makannya banyak tapi nggak kayak rakus gitu, tetep enak nontonnya dan malah marai mengen-mengeni.. x))

Lucunya, mereka berdua ini punya beberapa perbedaan cara makan. Misal, menurut Koo Dae Young, saos dituang semua ke daging yang akan mereka makan dengan maksud agar bumbunya meresap ke semua daging. Kebalikannya, Baek Soo Ji malah maunya daging yang dicocol ke bumbu, jadi pas di makan dagingnya masih bisa renyah karena nggak langsung diceburin ke bumbu. Nggak cuma sekali mereka berantem soal makanan. Lain hari pas mereka makan mie bareng, Koo Dae Young maunya kerang-kerang yang ada di mie dikumpulin dulu baru dimakan, sedangkan Baek Soo Ji maunya langsung makan mienya pas panas-panas sekalian sambil makan kerang yang bisa disruput tanpa dikumpulin satu-satu x))

Entah kenapa, tiap mereka makan rasanya kok bikin kepengen nyobain juga. Semacam kayak iklan tapi natural banget makannya. Kayaknya setiap masakan selalu lezat x))

Setiap mereka makan, menunya selalu berbeda. Ini bagus banget sih menurutku, karena lewat drama ini sebenarnya seperti selipan makanan-makanan khas Korea. Misal, Tteokpokki menjadi makanan yang sangat memories bagi Baek Soo Ji, karena dulu saat masa kecil pernah makan itu sampai banyak porsi tapi dia nggak tahu kalau dia sebenarnya dimanfaatkan oleh teman sekolahnya yang emaknya jualan itu x)) Gara-gara itu, pas udah dewasa, dia jadi benci tteokpokki ini x))

Di setiap menu yang meraka makan, selalu ada sensasi tersendiri saat menontonnya. Misal saat makan nasi ini yang ngeraciknya pake hati banget, baru dinikmati sampai kita ngencess nontonnya x))

Jadi pengen nonton serial Let's Eat 1 & 3 nih. Oya, adakah rekomendasi drama bertema kuliner lainnya yang udah ditonton? :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))